Keinginan perusahaan untuk memberikan layanan lebih kaitannya dengan kepuasan
pelanggan bisa diwujudkan melalui berbagai cara. PT Telkom sebagai operator penyedia jasa
telekomunikasi menawarkan layanan FreeCall yang mampu menghadirkan nilai tambah, baik di
sisi perusahaan maupun pelanggan perusahaan tersebut. Freecall merupakan jasa layanan dalam
bentuk percakapan bebas pulsa yang secara teknis merupakan layanan yang paling
menguntungkan semua pihak, bagi operator jaringan, pelanggan layanan maupun bagi
masyarakat pengguna layanan. Pengalaman dinegara yang sudah mengimplementasikan
teknologi IN menunjukan bahwa layanan ini menempati urutan pertama dalam menghasilkan
keuntungan. Dan pelanggan tidak memerlukan terminal khusus untuk dapat menggunakan
layanan ini. Dengan adanya layanan FreeCall ini diharapkan dapat memperkuat daya saing PT
Telkom sendiri.
Dalam usahanya menawarkan layanan FreeCall ini, tentunya PT Telkom memerlukan
suatu perencanaan strategi pemasaran yang tepat agar dapat meraih pangsa pasar yang tinggi.
Didukung oleh manfaat yang nantinya diperoleh perusahaan jika berlangganan layanan ini,
khususnya dalam meningkatkan pelayanan customer care dan banyaknya perusahaan yang
belum mengetahui (memanfaatkan dan menggunakan), menunjukkan bahwa peluang
perkembangan pangsa pasar ke depan untuk implementasi layanan FreeCall masih terbuka
lebar.
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan karakteristik pasar potensial dan pasar
tersedia, segmentasi pasar, target pasar, posisi pasar, serta menentukan bauran pemasaran yang
sesuai dengan layanan FreeCall dan keinginan pelanggan. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif dimana pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada
pelanggan PSTN (perusahaan) di Bandung. Alat ukur yang digunakan adalah deskriptif
frekuensi untuk mengetahui jumlah masing-masing variabel yang dibutuhkan dan tabulasi
silang untuk mengetahui hubungan antarvariabel yang diuji. Basis segmen yang digunakan
adalah perusahaan. Pasar potensial yang terbentuk untuk layanan FreeCall yaitu sebanyak 64%
dan pasar tersedianya sebesar 22%. Segmen yang terbentuk meliputi segmen Trading &
Servicing, segmen Service, dan segmen Transportation. Kemudian, positioning layanan
dilakukan berdasarkan preferensi pasar terhadap manfaat layanan FreeCall. Manfaat yang
dikemukakan dalam kuesioner adalah manfaat memaksimalkan usaha pelayanan kepada
pelanggan/calon pelanggan dan penjualan, manfaat kemudahan kantor cabang berkomunikasi
dengan kantor pusat, dan manfaat promotion tools. Manfaat yang paling banyak menjadi
preferensi pasar adalah manfaat memaksimalkan usaha pelayanan kepada pelanggan/calon
pelanggan dan penjualan. Positioning untuk layanan ini adalah “Layanan yang memberikan
kemudahan interaksi kepada pelanggan dengan tarif yang murah”.
Dari hasil penelitian bauran pemasaran 7P yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan
bahwa brand name yang dgunakan adalah TelkomFree, tarif yang dikenakan adalah tarif
normal dan disertai dengan program-program potongan harga maupun sistem tarif flat, tempat
(pendaftaran, perolehan informasi) di call center maupun pusyantel, promosi melalui iklan dan
pameran, karyawan harus memiliki kemampuan, sikap yang baik, sarana fisik harus memiliki
ciri khusus yang membedakan dengan layanan lainnya.