Perkembangan dunia teknologi informasi khususnya dunia telekomunikasi saat ini
diiringi oleh pertumbuhan bisnis telekomunikasi yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan
banyaknya operator telekomunikasi. Selain itu, pesatnya perkembangan bisnis
telekomununikasi ini juga ditandai dengan meningkatnya pertumbuhan populasi pengguna
telepon, terutama pengguna telepon seluler yang dalam kurun waktu sekitar satu dekade ini
telah mencapai sekitar 13 juta pelanggan, yang berarti telah melampaui jumlah pengguna
telekomunikasi fixed phone yang hanya sekitar 8 juta pelanggan.
Melihat perkembangan telekomunikasi yang pesat dan karakteristik konsumen yang
ada di Indonesia saat ini, maka PT. Telkom sebagai salah satu penyedia jaringan dan
penyelenggara jasa telekomunikasi di Indonesia melakukan inovasi pengembangan produk baru
telekomunikasi yang dapat menggabungkan berbagai macam value added yang ada pada
teknologi selular dan fix phone yang disesuaikan dengan karakteristik pasar (konsumen) di
Indonesia. Telkom Flexi merupakan solusi telekomunikasi yang ditawarkan oleh PT. Telkom.
Telkom Flexi adalah layanan jasa telekomunikasi suara dan data berbasis akses fixed wireless
dengan teknologi CDMA (Code Division Multiple Access) 2000 1x yang beroperasi pada
frekuensi 1900 MHz.
Walaupun Telkom Flexi masih menjadi
Wireless Access) namun saat ini pertumbuhan pelanggan flexi mulai menurun, Pada tahun
2005 total pelanggan Flexi di Indonesia mencapai 4,1 juta sambungan. PT.Telkom sudah
mematok pertambahan pelanggan Flexi secara nasional sebanyak tiga juta sambungan pada
2006, tetapi dari data yang ada hingga Quarter 3 2006, saat ini jumlah pelanggan Telkom Flexi
mengalami kecenderungan penurunan, Dari jumlah sebanyak 2.895.000 pelanggan pada akhir
quarter 3 2005 menjadi 2.854.000 pelanggan pada akhir Quarter 3 2006.
Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk
merumuskan strategi bersaing Telkom Flexi menggunakan metode Intelijen Kompetitif. Tujuan
dari penelitian ini adalah mengetahui strategi yang tepat untuk dapat menguasai market share
dan menjadi market leader pada bisnis FWA ini, dengan melihat para pesaing yang ada.
Sampel penelitian adalah pengguna Telkom Flexi, Esia, Starone di wilayah Jakarta.
Teknik sampling yang digunakan adalah
yang digunakan adalah kuesioner, Sedangkan data sekunder diperoleh dari media massa,
internet, dan berbagai sumber lainnya. Penelitian dimulai dengan menentukan karakteristik
pasar, kemudian menganalisis performansi Telkom Flexi, Esia, Starone, dan mengumpulkan
informasi lainnya dari Internet dan berbagai media yang ada. Berdasarkan riset pasar ini maka
akan dilakukan perumusan strategi bersaing Telkom Flexi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwastrategi bersaing yang harus dilakukan oleh
PT.Telkom untuk meningkatkan market sharenya adalah: Melakukan ekspansi flexi baik dari
segi kuantitas maupun kualitas. Seperti ekspansi jaringan ke Indonesia bagian timur,
meningkatkan pengetahuan costumer service tentang flexi, hal ini diperkuat deengan posisi
matriks portofolio bisnis (BCG) dari PT.Telkom yang berada pada posisi star, berarti
perusahaan ini cukup profitable untuk mengembangkan usahanya.Segera menyelesaikan proses
alokasi frekuensi serta mengusahakan penambahan bandwidth agar bisa segera menggelar
layanan EV-DO (Evolution Data Optimizer) dan EV-DV (Evolution Data and
Video).Meningkatkan program promosi untuk meningkatkan awareness pelanggan melalui
berbagai media dan melalui produk knowledge yang diberikan oleh seluruh front liner
perusahaan , serta untuk menghadapi gencarnya promosi dari para kompetitor baik kompetitor
lama maupun new entrantMemanfaatkan sifat price sensitive dengan menawarkan layanan yang
lebih murah lagi untuk meningkatkan market share.