Berdasarkan data statistik yang dikeluarkan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) diketahui bahwa pertumbuhan pengguna dan pelanggan internet di Indonesia
dari tahun ke tahun cukup signifikan, dengan komposisi 40% mengakses internet melalui
warung internet (warnet). Disamping itu pemanfaatan teknologi internet banyak menawarkan
berbagai macam pilihan kebutuhan mulai dari e-commerce, Voice Over Internet Protocol
(VoIP), Video on Demand, IPtv, serta yang tidak kalah berkembang saat ini adalah layanan
akses Game On-line. Asosiasi Warung Internet atau yang lebih dikenal dengan AWARI
menyebutkan bahwa 60% dominasi traffic nasional saat ini adalah traffic untuk game on-line
sedangkan sisanya didominasi oleh konten hiburan, e – commerece dan konten pendidikan
(www.awari.or.id / docs / presentasi-awari-internet-governance.odp). Pasar untuk layanan game
on-line, saat ini masih terkonsentrasi di kota – kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung,
Depok, Semarang, Yogyakarta, dan Denpasar. Namun tidak menutup kemungkinan layanan ini
dapat berkembang di kota – kota besar di daerah karena sebagai mana kita ketahui
perkembangan teknologi dan informasi yang terjadi di kota – kota besar lambat laun akan
diadopsi oleh kota – kota ataupun daerah disekitarnya. Kenyataan tersebut di atas turut menjadi
latar belakang penelitian mengenai Analisa Kelayakan Pendirian Warnet dan Game Center di
kota Tasikmalaya dengan maksud melihat tingkat kelayakan usaha tersebut di sana.
Penelitian kelayakan usaha ini diawali dengan penelitian terhadap aspek pasar mulai
dari pasar potensial sampai dengan pasar sasaran dari layanan warnet dan game center di kota
Tasikmalaya. Dibantu oleh data sekunder yang diperoleh baik melalui studi literatur maupun
wawancara dengan pihak yang berkompeten, selanjutnya dibuat pengolahan data tersebut
secara finansial sehingga nantinya dapat dilakukan penilaian mengenai kelayakan usaha dengan
kriteria penilaian investasi seperti Net Present Value, Internal Rate of Return, serta Payback
Period.
Dari penelitian terhadap aspek pasar diketahui bahwa besarnya pasar potensial untuk
layanan akses internet adalah 58.42% dari populasi pasar. Sedangakan untuk layanan akses
game on-line sebesar 72.28%. Dengan besar pasar yang memiliki kesediaan membayar tarif Rp
4.000,- untuk akses internet 47.46% dari pasar potensial dan besar pasar yang bersedia
membayar tarif akses game on-line Rp 3.500,- per jam sebanyak 53.42% dari pasar potensial.
Dengan 8% pasar tersedia yang dilayani oleh perusahaan, Net Present Value investasi
telah bernilai positif (Rp 453.198.312,-) dengan IRR 46% dan lama pengembalian modal 2.51
tahun. Berdasarkan kriteria tersebut pendirian warnet dan game center di kota Tasikmalaya
feasible untuk dijalankan, dengan varibel harga dan demand sebagai varibel paling sensitif
terhadap kelayakan investasi. Usaha warnet dan game center yang direncanakan memiliki
probabilitas menghasilkan profit per tahun sekitar Rp 293.694.662,- s.d Rp 339.669.754,-
sebesar 70%.
Analisa Kelayakan, Warnet, Game On-line, NPV, IRR, Payback Period.