Telkom International Call (TIC 007) merupakan jasa Sambungan Langsung
Internasional (SLI) yang berbasis teknologi circuit switching (Non VoIP). Bisnis SLI bisa
dikatakan bisnis yang menarik dilihat dari pertumbuhan pasarnya yang diperkirakan masih
akan terus tumbuh antara 20-25%. Melihat peluang tersebut, PT. Telkom mengejar posisi
market leader dalam tiga sampai empat tahun ke depan seiring diluncurkannya TIC 007. Untuk
mewujudkannya, Telkom harus memperhatikan hal-hal yang bisa meningkatkan volume
penjualannya. Volume penjualan adalah konsekuensi dari beberapa faktor seperti kondisi
ekonomi, aktivitas persaingan, variabel-variabel bauran pemasaran yaitu: produk, harga,
saluran distribusi, promosi, dan sebagainya. Perusahaan harus mengkomunikasikan produk
yang mereka tawarkan kepada pasar untuk mempengaruhi keputusan akhir dari pelanggan
sehingga dapat mendorong bertambahnya pengguna dan penggunaan produk tersebut. Telkom
selama ini sudah melakukan berbagai kegiatan komunikasi pemasaran untuk produk TIC 007
namun perlu dilihat apakah kegiatan tersebut sudah efektif yaitu mencapai tujuan yang ingin
dicapai oleh Telkom sehingga bisa menjadi masukan bagi penyusunan program komunikasi
pemasaran selanjutnya.
Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan dua jenis kuesioner yaitu kuesioner
pelanggan dengan teknik proportional stratified random sampling dan kuesioner internal. Data
diolah dengan metode Customer Response Index (CRI), diagram ular, diagram kepentingan–
persepsi, dan statistika deskriptif. Dari hasil pengolahan data dilakukan analisis hierarchy of
effects dan citra untuk melihat efektivitas program komunikasi pemasaran existing, dilanjutkan
dengan penyusunan program komunikasi pemasaran TIC 007 yang meliputi: mengidentifikasi
audiens sasaran, menentukan tujuan komunikasi pemasaran, merancang pesan, dan membuat
keputusan atas bauran komunikasi pemasaran.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa program komunikasi pemasaran TIC 007
masih kurang efektif dilihat dari nilai Customer Response Index (CRI) sebesar 43,28%
terutama sebagai akibat masih kurangnya awareness yang menyebabkan kehilangan potensi
purchase sebesar 19,40%. Kurang efektifnya program juga bisa dilihat dari riset citra dimana
terjadi gap negatif yang artinya citra yang ingin diciptakan Telkom terhadap TIC 007 masih
dipersepsikan lebih rendah oleh pasar, yaitu pada atribut prosedur aktivasi, wilayah jangkauan,
tarif, transparansi tagihan, proses pembayaran tagihan, value bagi pelanggan, dan gaya hidup.
Diketahui pula adanya ketidakseragaman pendapat akan citra yang ingin diciptakan Telkom
untuk TIC 007 diantara petugas pemasaran TIC 007 itu sendiri.
Penyusunan program komunikasi pemasaran TIC 007 yang efektif adalah dengan
audiens sasaran : segmen bisnis; pesan keunggulan :real sound, real value, real coverage, real
time and price, real simple, real expert, dan real care; tujuan utama program adalah
meningkatkan purchase dengan terlebih dahulu meningkatkan awareness dan pasar yang sudah
aware atau mencapai tahapan lainnya dipertahankan dan diarahkan ke tahapan respon yang
lebih tinggi; isi pesan adalah berupa daya tarik rasional dengan menonjolkan keunggulan, gaya
penyampaian pesan berupa pesan singkat, dan sebagai sumber pesan adalah orang terkenal atau
selebritis; bauran komunikasi pemasaran yang digunakan berupa iklan TV, iklan media cetak
pada surat kabar, billboard, diskon pada jam-jam tertentu, diskon berdasarkan jumlah
pemakaian, customer gathering, sponsorship, pameran, direct visit, direct mail. -