CV Cahaya Agung sebagai salah satu perusahaan skala menengah di bidang
manufaktur yang memproduksi Ban. CV Cahaya Agung dihadapkan adanya permasalahan
mengenai produk yang gagal atau cacat, sehingga tidak sedikit CoPQ yang harus dikeluarkan
lagi oleh perusahaan. Oleh sebab itu, CV Cahaya Agung perlu melakukan suatu upaya
perbaikan untuk meminimasi produk cacat dengan menemukan dan mengendalikan factorfaktor
yang berpengaruh terhadap kualitas produknya.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti mencoba menggunakan Metode Six Sigma untuk
meningkatkan kualitas produk ban yang selama ini sering mengalami cacat dan kerusakan yang
terjadi dengan salah satu metode pengendalian kualitas yaitu Six Sigma. Six Sigma merupakan
suatu metode pengendalian kualitas yang sistematis, ilmiah dan setiap keputusan didasarkan
kepada fakta dan data. Prinsip utama Six Sigma adalah mencapai kesempurnaan (3,4 DPMO).
Tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam Six Sigma antara lain Define, Measure, Analyze
Improve, Control, yang sering disingkat dengan DMAIC, dalam penelitian in pada penelitian
hanya dilakukan sampai tahap Improve Dalam tahap Define dilakukan pengamatan proses
produksi, melakukam identifikasi Critical To Quality yang akan digunakan sebagai fokus dari
penelitian ini, perumusan masalah dan tujuan dari implementasi Six Sigma , serta melakukan
pemetaan proses inti tingkat tinggi. Kemudian pada tahap measure dilakukan pengukuran
performansi kualitas pada tingkat output dan tingkat proses. Pada tahap Analyze akan dilakukan
identifikasi sumber-sumber dan akar penyebab timbulnya masalah kualitas, serta tahap terakhir
pada penelitian ini adalah Tahap Improve dimana dibuat suatu rancangan eksperimen dan
perancangan strategi untuk meminimasi timbulnya cacat pada produk ban radial.
Nilai kapabilitas sigma dan DPMO yang dihasilkan menunjukkan tingkat performansi
perusahaan dalam pengendalian kualitas prosesnya. Hasil ini masih jauh dari tujuan six sigma
yang diharapkan mampu menghasilkan 3,4 DPMO dan 6 sigma (zero defect). Sehingga dengan
hasil tersebut diperlukan adanya perbaikan yang berkelanjutan dan pengendalian kualitas
produk