Sistem transmisi radio Gelombang Mikro Digital (GMD) merupakan sistem transmisi jalur utama yang menghubungkan komunikasi regional Nusa Tenggara. Kebutuhan sirkit untuk jalur backbone nusa tenggara ini terus mengalami peningkatan. Peningkatan kebutuhan sirkit ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya trafik telepon, adanya layanan baru fixed cellular TELKOM FLEXI, juga untuk melayani jasa leased line untuk operator lain yang menumpang pada PT. TELKOM.
Pada link trans Nusa Tenggara ini diterapkan teknologi multiplex SDH (Synchronous Digital Hierarchy) yang memiliki keunggulan dibanding multiplex PDH (Plesiochronous Digital Hierarchy) dimana salah satu keunggulan SDH dibandingkan PDH yaitu SDH memiliki kelebihan manajemen network yang lebih baik dibandingkan PDH.
Pada tugas akhir ini dilakukan analisa perencanaan penambahan kapasitas transmisi untuk backbone wilayah Nusa Tenggara. Perencanaan penambahan kapasitas link yang menggunakan SDH ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kanal sampai dengan tahun 2009. Analisa tersebut dimulai dengan melakukan perhitungan jumlah sirkit yang dibutuhkan yang dihitung dari data estimasi kebutuhan sirkit sampai tahun 2009 yang diperoleh dari PT. TELKOM dan hasilnya didapatkan jumlah kebutuhan sirkit yang melebihi dari kapasitas eksisting. Untuk itu perlu dilakukan penambahan bearer, namun dengan penambahan bearer dibutuhkan perangkat transmisi yang cukup banyak, sehingga ditawarkan solusi lain dengan menggunakan teknologi kompresi G.729. Dengan teknologi kompresi ini kebutuhan perangkat dapat dikurangi apabila dibandingkan dengan melakukan penambahan bearer.