Sistem pengenalan biometrik merupakan sistem pengenalan pola yang menggunakan karakteristik fisiologis atau karakteristik perilaku untuk mengenali identitas seseorang. Selaput pelangi (iris) merupakan salah satu karakteristik fisiologis yang paling berpotensi digunakan dalam sistem pengenalan biometrik. Kerumitan, keunikan, dan kestabilan karakteristik tekstur acak yang dimiliki iris dapat digunakan sebagai salah satu paspor hidup untuk pengenalan.
Tugas akhir ini bertujuan untuk mengimplementasikan pengolahan citra digital dengan merancang suatu sistem mampu untuk mengenal (recognition) iris seseorang. Sistem ini nantinya akan dirancang dengan bahasa java menggunakan software NetBeans. Sistem pengenalan iris terdiri dari proses segmentasi dan ekstraksi ciri menggunakan PCA (Principle Component Analysis) pada citra latih dan citra uji. Proses pengenalan iris dilakukan dengan menggunakan K-Nearest Neighbor untuk mencocokan ciri dari citra latih dengan citra uji.
Dari simulasi sistem yang sudah dilakukan, didapatkan akurasi tertinggi dari sistem yaitu 83.333%. Kondisi tersebut didapat dengan menggunakan nilai k=3 pada metode K-Nearest Neighbor. Dan pada saat ditetapkannya nilai threshold untuk tidak mengenali citra uji yang berasal dari individu diluar citra latih, akurasi sistem menjadi 81.944%. Kondisi tersebut juga didapat dengan menggunakan nilai threshold sebesar 10400 atau 10500, artinya apabila euclidean distance dari ciri citra uji dengan data ciri citra latih diatas 10400 atau 10500 maka sistem akan tidak mengenali citra uji tersebut. Waktu komputasi antara sistem sebelum diberi proses validasi dan setelah diberi nilai validasi lebih cepat sistem sebelum diberi proses validasi walaupun perbedaannya tidak terlalu menonjol. iris recognition, PCA, K-Nearest Neighbor, java