Mutu layanan kesehatan telah meningkat cukup pesat seiring dengan penggunaan teknologi digital dan teknologi Internet of things (IoT). Banyak sistem digital berbasis IoT, seperti digital termometer, digital pacemaker dan digital blood pressure, telah diciptakan untuk monitoring kesehatan pengguna. Namun, sistem-sistem tersebut belum ada yang berfokus pada pemghematan energi, yang mana ini tidak sesuai dengan prinsip desain sistem berbasis IoT. Efek langsung dari hal tersebut pada digital termometer adalah energi monitoring suhu tubuh normal, suhu tubuh demam dan suhu tubuh hipotermia belum diketahui. Untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut, penelitian tugas akhir ini mengembangkan IoT digital termometer yang dinamakan HI-Thermo. HI-Thermo adalah adaptif sistem yang menggunakan logika fuzzy untuk mengatur penggunaan energi secara optimal. Logika fuzzy yang diterapkan akan mengatur interval pengiriman data suhu tubuh berkelanjutan dengan tujuan untuk menghemat energi yang dikonsumsi oleh sistem. Hasil pengujian pada HI-Thermo membuktikan bahwa sistem yang diusulkan menghemat energi sebanyak 17.04% pada monitoring suhu tubuh normal, 15.52% pada monitoring suhu tubuh demam dan 17.54% pada monitoring suhu tubuh hipotermia.