Angkutan umum adalah suatu jasa transportasi yang tersedia untuk mempermudah seseorang untuk pergi ke suatu tempat tanpa harus memiliki kendaraan. Banyaknya orang yang berada di tempat – tempat keramaian dikota menyebabkan jumlah angkutan kota tersebut bertambah. Oleh karena itu dibutuhkan suatu data yang menunjukkan persebaran pengguna penumpang di titik – titik keramaian per trayek agar pihak dinas perhubungan bisa mengontrol banyaknya jumlah angkutan kota yang beroperasi di jalan. Titik- titik keramaian yang tidak ada dalam data yang tersedia akan diinterpolasi dengan menggunakan Indikator Kriging. Hasil dari permodelan ini menampilkan peta penyebaran pengguna angkutan kota di Kota Bandung, kemudian dicari pengguna angkutan kota tertinggi di kecamatan Kota Bandung dengan menggunakan kriteria dan diolah dengan menggunakan analytical hierarchy process. Semivariogram yang digunakan adalah model eksponensial dengan nilai RMSE terkecil 46% dibandingkan dengan model semivariogram lainnya dan hasil dari proses analytical hierarchy process menunjukan pengguna angkutan kota tertinggi adalah kecamatan Bojongloa Kaler dengan nilai bobot pengguna angkutan kota gabungan terbesar 8,87 % dari 26 kecamatan di Kota Bandung.