Vehicular Ad-hoc Network (VANET) adalah bagian dari Mobile Ad-hoc Network (MANET), dimana pada VANET nodes pada jaringan diasumsikan sebagai kendaraan pada nyatanya. VANET mempunyai karakteristik yaitu mobilitas yang sangat tinggi sehinggan akan sangat cepat berubah topologi jaringannya, mempertahankan rute merupakan hal penting pada VANET. Sehingga energi yang dibutuhkan untuk itu sangat besar. Pada penelitian tugas akhir ini, menganalisis Energy Consumption pada algoritma routing berbasis DTN yang efisien dalam Energy Consumption nya[2], yaitu algoritma routing Spray and Wait. Dan mencoba memodifikasi agar kinerjanya lebih efisien dari sebelumnya.
Spray and Wait adalah protokol routing berbasis peluang dan sebagai perbaikan dari epidemic routing. Protokol ini memiliki dua fase, yaitu fase spray dan fase wait. Di tahap spray, setiap pesan yang berasal di nodes sumber dilewatkan ke relay yang berbeda dalam jaringan yaitu sejumlah salinan pesan yang tersebar melalui jaringan nodes sumber. Pada tahap wait, jika tujuan tidak ditemukan dalam fase spray, setiap nodes berturut turut memiliki salinan dari pesan transmisi langsung menuju pesan tujuan nya.
Berdasarkan pengamatan, dihasilkan algoritma routing Spray and Wait yang telah dimodifikasi meningkatkan performansi average delay, packet delivery ratio (PDR), dan energy consumption dibanding algoritma routing Epidemic dan Spray and Wait.
Kata Kunci : One Simulator, Spray and Wait, Packet Delivery Ratio, average delay.