Aksi terorisme merupakan salah satu peristiwa yang tidak hanya mempengaruhi keadaan fisik suatu negara seperti kerusakan infrastruktur, tetapi juga dapat mempengaruhi indeks harga saham negara tersebut. Indeks harga saham yang menurun, dapat menurunkan kepercayaan investor dan menarik dana investasinya. Namun tidak semua aksi terorisme tersebut memberikan dampak negatif. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang dampak aksi terorisme yang terjadi di Indonesia terhadap pasar sahamnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan abnormal return dan trading volume activity Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sekitar aksi terorisme terjadi. Penelitian ini juga membandingkan abnormal return untuk melihat perbedaan signifikan pada waktu sebelum, saat, dan sesudah aksi terorisme, juga membandingkan perbedaan trading volume activity pada waktu sebelum, saat, dan sesudah aksi terorisme.
Dalam mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode event study dengan periode pengamatan 243 hari, yaitu 236 hari untuk mengestimasi expected return, dan 7 hari sebagai periode peristiwa yang terbagi atas 3 hari sebelum, 1 hari peristiwa, dan 3 hari sesudah peristiwa. Data yang diperoleh merupakan data sekunder berupa nilai kapitalisasi pasar, harga penutupan saham, dan volume perdagangan IHSG. Data yang telah diperoleh kemudian diolah untuk memperoleh nilai abnormal return dan trading volume activity yang selanjutnya diuji dengan SPSS 20.
Berdasarkan hasil pengolahan data, rata-rata abnormal return bernilai positif pada waktu sebelum dan sesudah aksi terorisme. Namun bernilai negatif saat peristiwa. Rata-rata trading volume activity ditemukan menurun pada saat peristiwa, namun meningkat kembali sesudah aksi terorisme. Selain itu, tidak ditemukan perbedaan signifikan pada rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah aksi terorisme. Begitu juga dengan rata-rata trading volume activity. Namun pada kedua variabel tersebut ditemukan perbedaan signifikan pada waktu sebelum dan saat aksi terorisme.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa aksi terorisme di Indonesia merupakan peristiwa yang cepat menyebar, namun cepat pula dilupakan. Sehingga hanya terjadi respon kepanikan sementara pada investor saat peristiwa. Oleh sebab itu, sebaiknya investor lebih memperhatikan peristiwa ekonomi dan non-ekonomi lainnya yang mempengaruhi saham dalam waktu yang lama untuk mengambil tindakan atas investasinya.
Kata Kunci : Event Study, Aksi Terorisme, Abnormal Return, Trading Volume Activity