Central Processing Unit (CPU) adalah tempat pemrosesan instruksi – instruksi program dilakukan. CPU dapat menjadi cepat panas bila digunakan dalam jangka waktu lama serta penggunaan dalam keadaan full load dari beberapa komponen CPU, di antaranya adalah processor, memory, dan VGA. Suhu maksimum yang dimiliki processor atau biasa disebut critical temperatures dan CPU utilization yang menggambarkan kinerja processor dapat dijadikan acuan seberapa optimal processor bekerja. Salah satu cara untuk menurunkan suhu processor adalah dengan menambahkan heat sink dan kipas di daerah sekitar processor. Energi panas dari processor ditransferkan melalui heat sink dengan cara absorpsi, proses transfer panas konduksi dan konveksi. Proses konveksi paksa dari heat sink ke udara lingkungan akan dibantu menggunakan kipas. Kecepatan kipas diatur menggunakan kontrol Proporsional, kontrol Integral, dan kontrol Derivatif (PID). Penentuan parameter kontrol PID menggunakan metode kurva Ziegler Nichols, simulasi uji coba variasi nilai parameter kontrol PID menggunakan software MATLAB, eksperimen pada sistem dan juga pemodelan menggunakan software Comsol Multiphysics 4.4. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa suhu dapat mencapai kestabilan lebih cepat pada saat diaplikasikan kontrol PID dengan nilai parameter Kp = 40, Ki = 33.33, Kd = 4, suhu stabil 324 K tercapai dalam waktu 500 s. Sedangkan tanpa kontrol PID suhu stabil pada 326 K tercapai dalam waktu 3000 s.
Kata kunci: transfer panas, konveksi paksa, kontrol PID.