Delay Tolerant Network (DTN) merupakan konsep yang digunakan untuk komunikasi antarplanet, yang disebut juga sebagai deep space network atau interplanetary internet. Karena peruntukannya untuk komunikasi dengan jarak yang sangat jauh, DTN mampu menghadapi hambatan yang dialami komunikasi antarplanet yang tidak terbatas hanya pada delay. Oleh karena itu istilah Disruption Tolerant Network (dengan singkatan yang sama, DTN) dan Challenged Network juga dapat digunakan. Dilihat dari kemampuannya, aplikasi DTN pada masa depan akan semakin luas, sehingga penelitian di bidang DTN, baik aplikasi maupun pemodelan jaringan akan memberikan kontribusi yang cukup berarti pada pengembangan sistem DTN.
Tujuan tugas akhir ini adalah menganalisis routing protocol epidemic dan static mengunakan IBR-DTN. Pada tugas akhir ini dilakukan emulasi dimana node-node DTN pada NS3 akan dihubungkan dengan Virtual Machine sehingga setiap node berfungsi mendekati node real DTN. Alasan pemilihan NS3 dibandingkan dengan network simulator lain didasari pada faktor model kanal yang realistis, update teratur, dan penggunaan network stack. Tujuan utama proyek akhir ini adalah melakukan pengujian kemampuan NS3 sebagai simulator DTN dan menghubungkan lingkungan NS3 dengan jaringan eksternal. Penelitian ini menggunakan IBR-DTN sebagai perangkat lunak serta memiliki tujuan kedua membandingkan kemampuan antara epidemic routing protocol dan static routing protocol dengan membandingkan waktu pengiriman menggunakan TTL, ukuran file, dan ukuran bundle yang berbeda.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah ukuran file dan ukuran bundle yang berbeda mampu memberikan perbedaan hasil yang sangat signifikan dalam pengujian yang dilakukan dengan menggunakan 2 routing protocol yang berbeda. Epidemic routing protocol dan static routing protocol juga memiliki perbedaan yang signifikan jika dibandingkan satu sama lain, baik dari segi waktu pengiriman data serta kemampuan mengirim ukuran file yang berbeda