Saham perusahaan subsektor properti, real estate dan konstruksi bangunan merupakan subsektor yang paling di minati investor pada tahun 2015. Meskipun terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional di Indonesia pada tahun 2015 yang menyebabkan kinerja beberapa sektor menurun, akan tetapi investasi pada saham properti semester I/2015 tetap tumbuh sebesar 16,6%. Hal tersebut tercermin dimana subsektor properti,real estate dan konstruksi bangunan menjadi sektor yang cenderung mendominasi volume perdagangan pada tahun 2010-2015 di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini menguji pengaruh DER, ROA, NPM, Inflasi dan suku bunga terhadap return saham subsektor properti, real estate dan konstruksi bangunan. Penulis mengunakan variabel DER, ROA, NPM, inflasi, dan suku bunga sebagai variabel independen, dan return saham sebagai variabel dependen.
Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu berupa laporan laporan tahunan perusahaan. Selain itu, untuk data tingkat inflasi dan suku bunga diperoleh dari Bank Indonesia (BI). Sampel pada penelitian ini sebanyak 7 perusahaan sub sektor properti, real estate dan konstruksi bangunan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis data panel.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa DER, ROA, NPM, inflasi, dan suku bunga secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Secara parsial, hanya variabel suku bunga yang memiliki pengaruh signifikan dan lainnya tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Kata Kunci : DER, ROA, NPM, inflasi, suku bunga, return saham