Penyakit mental merupakan salah satu dari masalah kesehatan utama di negara-negara maju, tetapi masih kurang populer di kalangan masyarakat awam. Di Indonesia, jumlah penderita masalah kesehatan jiwa cukup tinggi dan meningkat dari tahun ke tahun. Kasus penyakit gangguan jiwa yang banyak terjadi adalah skizofrenia. Skizofrenia adalah penyakit mental akut, ditandai oleh gejala-gejala seperti delusi, halusinasi dan gejala-gejala negatif lainnya. Pada kasus ini banyak masyarakat yang acuh. Seharusnya dengan dukungan lingkungan sekitar, pengidap bisa melawan penyakitnya. Keluarga merupakan hal yang penting dalam kesembuhan pengidap skizofrenia, dukungan lingkungan keluarga yang harmonis bisa memberi hal positif terhadap pengidap skizofrenia. Pentingnya kesadaran masyarakat untuk lebih mengenal skizofrenia dapat berdampak baik pada pengidap. Salah satu media yang menarik adalah film fiksi pendek sebagai media hiburan yang berwawasan. Namun, untuk menuturkan film diperlukan sebuah penataan kamera, agar penerimaan informasi khalayak sasaran dapat diterima dengan baik. Penataan kamera yang tepat dalam sebuah film menjadi hal yang penting dalam menjadikan film sebagai media komunikasi yang dapat memberikan pesan kepada penonton. Penata kamera harus memiliki kepekaan yang tajam dalam penyajian pengambilan gambar yang sesuai dengan konsep yang dibuat oleh sutradara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu studi pustaka, literatur data sejenis, dan mewawancai sumber yang bersangkutan. Kemudian dianalisis dengan cara identifikasi, klarifikasi, dan interpretasi dari data-data yang didapat.
Kata kunci :
Skizofrenia, Penataan Kamera, Film Fiksi Pendek.