Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam. Buku ini adalah syarah (penjelasan) dari matan Al-Qawa’id Al-Arba’ karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang membahas tentang empat kaidah penting dalam memahami kesyirikan, berikut di antara isinya:
Syarah
Kaidah kedua
Kaidah kedua adalah orang-orang musyrik yang diperangi oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dahulu juga mengatakan, “Kami tidak berdoa kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, kecuali supaya didekatkan kepada Allah Subhanhu wa Ta’ala dan mendapat syafaat mereka.”
Kaidah ini membantah pemahaman orang-orang yang berbuat syirik (menyembah selain Allah Azza wa Jalla seperti Nabi, orang shalih, dan lain-lain, -pent) dan menjelaskan bahwa semua argumentasi yang dipakai untuk mengklaim adanya syafaat dari orang atau benda yang mereka sembah hanyalah argumentasi bathil yang tidak berharga.
Syubhat orang-orang musyrik
Para pelaku kesyirikan yang mempersembahkan ibadah kepada orang-orang yang mereka anggap wali atau kuburan tertentu, apabila mereka ditanya, “Jika penyembahan adalah hak Allah semata, lalu mengapa kalian menyembah para wali dan orang yang sudah meninggal, berdoa kepada mereka, bernadzar untuk mereka, menyembelih hewan demi mereka, bahkan kalian shalat kepada mereka?” Maka mereka akan menjawab, “Para wali itu memiliki kedudukan khusus di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga mereka nanti yang akan mendekatkan kami kepada Allah Azza wa Jalla.”
…dst berikut bantahannya