Pengguna komunikasi seluler yang semakin bertambah mengharuskan adanya sebuah kualitas jaringan yang baik untuk melayani kebutuhan para users. Tetapi ada perbedaan kualitas jaringan seluler indoor dan outdoor yang dominannya kualitas jaringan indoor kurang baik dibandingkan dengan outdoor, seperti dalam kasus yang terjadi di gedung Fakultas Ilmu Terapan Telkom University. Hal ini disebabkan kontruksi bangunan dan material bangunan pada gedung Fakultas Ilmu Terapan Telkom University menyebabkan kualitas sinyal dalam indoor kurang maksimal. Maka dari hal ini membuat banyak keluhan dari pihak mahasiswa karena merasa kurang puas dengan layanan yang didapatkan.
Untuk mengatasi masalah ini diperlukan adanya pembangunan IBC (Indoor building Coverage) di frekuensi WCDMA agar dapat memperbaiki sinyal daya terima di gedung Fakultas Ilmu Terapan Telkom University. Dalam perencanaan IBC ini menggunakan software TEMS Investigation dalam melakukan walktest before untuk mengetahui nilai parameter RSCP, Ec/No dan Throughput sebelum dilakukan perencanaan dalam gedung, menentukan jumlah perangkat aktif dan pasif dalam gedung dengan membandingkan antara capacity planning dan coverage planning, dan melakukan simulasi penempatan perangkat aktif dan pasif sesuai wiring yang digunakan dengan menggunakan software RPS 5.4 untuk mengetahui nilai parameter RSCP dan Ec/No dalam gedung sesudah dilakukan perencanaan.
Dengan memperhitungkan luas area gedung sebesar 2426 m2 dan jumlah users sebanyak 1718, maka melalui perhitungan link budget dengan menggunakan Cost 231 Multiwall didapatkan jumlah antena yang diperlukan dalam perencanaan yaitu 18 cell/antena. Berdasarkan hasil simulasi diperoleh rata – rata RSCP berkisar -74 sampai 77 dBm dan Ec/No dengan rata berkisar -8 sampai -12 dB. Dengan membandingkan standar KPI operator HCPT dan hasil simulasi menunjukan bahwa perencanaan sudah memenuhi standar operator.
Kata Kunci: WCDMA, IBC (Indoor Building Coverage), Walktest Before, Capacity Planning, Coverage Planning