Suatu perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi karena adanya dana dalam jumlah yang besar berarti tingkat perputaran dana tersebut rendah dan mencerminkan adanya overinvestmen dan berarti pula bahwa perusahaan kurang efektif dalam mengelola dana, yang akhirnya perusahaan kurang optimal dalam memperoleh laba. Oleh karena itu perlu ditentukan besarnya sumber dana yang tepat untuk membiayai modal kerja perusahaan. Pengelolaan sumber dana perusahaan akan berkaitan dengan seberapa besar modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan, sehingga tidak ada dana yang berlebih. Disamping itu perlu diketahui apakah modal kerja yang digunakan efisien atau tidak.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh likuiditas dilihat dari current ratio, quick ratio, dan cash ratio terhadap efisiensi modal kerja dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh efisiensi modal kerja terhadap kebutuhan modal kerja pada PT. INTI Tahun 2006-2015. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif verifikatif. Metode analisis data statistik melalui analisis regresi berganda, koefisien korelasi, koefisien determinasi dan pengujian hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Current ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Efisiensi Modal Kerja pada PT. INTI Tahun 2006-2015. Berdasarkan uji F pengaruhnya signifikan. Berdasarkan pengujian hipotesis secara parsial dengan uji t menunjukkan bahwa current ratio, Quick ratio dan Cash ratio juga berpengaruh signifikan terhadap efisiensi modal kerja pada PT. INTI Tahun 2006-2015. Berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa efisiensi modal kerja berpengaruh signifikan terhadap kebutuhan modal kerja pada PT. INTI Tahun 2006-2015.
Kata kunci: Current ratio, Quick Ratio, Cash Ratio, Efisiensi Modal Kerja, kebutuhan modal kerja