Di Indonesia banyak penduduknya yang mengalami gangguan jiwa, salah satu gangguan jiwa yang paling banyak adalah Skizofrenia, Skizofrenia adalah gangguan jiwa yang sangat berat, gangguan ini ditandai gejala-gejala halusinasi, delusi, avolition, afek datar, dan miskinnya percakapan. Salah satu penyebab terbesar skizofrenia adalah ketidakharmonisan keluarga. keluarga adalah salah satu faktor yang bisa menyembuhkan penderita Skizofrenia, kasih sayang yang diberikan keluarga sangat berperan penting untuk kesembuhannya, namun keluarga tersebut malah menjadi faktor penyebab munculnya penyakit skizofrenia karena dalam sistem keluarganya yang tidak harmonis. Kurangnya wawasan dan empati masyarakat di Indonesia membuat penderita Skizofrenia semakin akut karena penanganan yang salah dan kurangnya rasa empati. Dengan permasalahan tersebut penulis membuat film fiksi pendek sebagai media untuk memberikan wawasan dan rasa empati masyarakat terhadap penderita skizofrenia. Metode analisis yang digunakan adalah karakteristik penonton, agar membantu penulis mencapai tujuan untuk memberikan sikap empati penonton terhadap penderita skizofrenia, dengan hasil yang diharapkan agar penonton bisa merasakan apa yang dirasakan penderita. Manfaat sebagai media informasi yang menghibur dan untuk memperkaya kreasi lokal Indonesia di bidang perfilman.