Ketersediaan lahan hijau yang sedikit dan sempit pada perkotaan negara maju, tidak memungkinkan bercocok tanam pada lahan terbuka. Seiring perkembangan teknologi yang semakin maju, munculah solusi yang memungkinkan pemanfaatan lahan sempit untuk bercocok tanam. Hidroponik adalah salah satu solusi untuk bercocok tanam pada lahan sempit. Hidroponik tidak menggunakan tanah sebagai media tumbuh tanam, melainkan menggunakan media selain tanah seperti air dan arang sekam. Tanaman hidroponik memerlukan perhatian khusus dari penggiat hidroponik agar tumbuh sesuai yang diharapkan. Apabila tanaman hidroponik mengalami kekurangan unsur tanaman maka tanaman akan layu maupun mati.
Untuk mengatasi masalah pada hidroponik khususnya media air, pada tugas akhir ini merancang sebuah prototipe sistem otomasi hidroponik berbasis IoT. Prototipe sistem otomasi yang dibangun dapat melakukan proses monitoring dan menjalankan aktuator jika terjadi perubahan pada unsur tanaman sesuai konsep IoT. Paramater unsur tanaman yang difokuskan pada prototipe sistem yang dibangun berupa aliran air, ph air, suhu air, dan intensitas cahaya. Data paramater unsur tumbuh tanaman diakusisi oleh sensor yang terintegrasi dengan mikrokontroller Arduino Uno. Dikirimkan secara serial dari arduino ke raspberry pi. Nantinya data dikirimkan melalui internet ke data source pada server Ubidots. Lalu raspberry pi akan meminta data dari server Ubidots, untuk menjalankan aktuator.
Prototipe yang dibangun telah berhasil melakukan otomasi jika terjadinya perubahan parameter unsur tumbuh tanaman berdasarkan parameter yang sudah ditetapkan. Cooler mendinginkan suhu air pada box air jika suhu air melebihi 25ºC. Growth light LED menyala jika intensitas cahaya kurang dari 10000 lux. Sebuah alarm, buzzer menyala jika tidak adanya aliran atau aliran dibawah 18mL per jam. Dan salah satu solenoid valve membuka katupnya jika terjadi perubah pH selama 3 detik untuk mengalirkan larutan pH. Dalam pengujian monitoring, aktuator dapat berjalan sesuai aturan yang sudah ditentukan ketika terjadi perubahan unsur tumbuh tanaman. Terdapat kesalahan pembacaan oleh sensor selama monitoring. Sehingga menghambat kinerja dari sistem otomasi yang dibangun.