Profesi pemanduan tidak akan berakhir. Profesi ini akan tetap muncul sepanjang masih terdapat fenomena orang-orang mencari bantuan untuk memperoleh saluran informasi mengenai tempat, barang atau benda berwujud dan tidak berwujud. Ditekankan pada asas bantuan, orang itu bila mampu melakukan sendiri berarti tidak memerlukan bantuan, tetapi bila tidak mampu untuk meyakinkan atas tindakannya itu, dia akan memerlukan bantuan. Bantuan ini harus bersifat positif, dalam arti meningkatkan derajat kualitas dari tindakan yang dilakukannya.
Salah satu penyalur informasi yang dapat dipercaya harus bersumber pada orang yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam urusan perjalanan wisata adalah pemandu wisata atau pramuwisata. Pemandu wisata adalah terminologi profesi dari salah satu kumpulan profesi kepariwisataan. Di Indonesia populer dengan sebutan pramuwisata.
Seperti teknik pemanduan, teknik interpretasi pun dapat dipelajari dengan pengetahuan dan latihan, semua kemampuan teknik, dapat dipelajari dengan mengikuti kaidah-kaidah dan aturan yang telah diuji kebenarannya untuk menjadi orang yang berpengetahuan dan menguasai keterampilan di sesuatu bidang. Kondisi kemampuan ini bisa disebut profesional. Jadi dengan mempelajari teknik interpretasi diharapkan akan menghasilkan tenaga-tenaga interpreter yang profesional.
Buku ini mengupas dengan mendalam mengenai teknik-teknik pemanduan dan interpretasi serta pengaturan perjalanan wisata, sehingga layak dibaca oleh para mahasiswa jurusan pariwisata, para pemilik agen perjalanan, maupun masyarakat umum.