Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa sesuai dengan TAP MPR No.II tahun 1998. Kehadiran Galeri Nasional Indonesia (GNI) yang merupakan salah satu Galeri dibawah naungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Berdirinya Galeri Nasional Indonesia (GNI) merupakan salah satu wujud upaya pembangunan Wisma Seni Nasional / Pusat Pembangunan Kebudayaan Nasional. Namun kondisi eksisting interior Galeri Nasional Indonesia yang belum terolah dengan baik menjadi bagian penting yang harus segera ditangani oleh Galeri Nasional Indonesia. Master plan besar negara belum diterapkan dengan baik karena belum fokus terhadap program untuk meningkatkan koleksi dengan kurangnya tempat yang memadai. Oleh karena program GNI yang berimbas kepada beberapa ruangan yang fungsinya menjadi ambivalen juga tidak terdapat fasilitas yang sesuai dengan standar galeri nasional. Terdapat sebuah skema konsep yang terbagi atas tiga segmentasi yaitu left wing office, main left wing dan residence dimana pada masing-masing segmentasi terdapat peran dari keahlian yang berbeda namun satu visi. Skema dari tiga segmentasi ini memberikan ide dasar penulis untuk merancang suatu konsep desain interior dengan mengadopsi sistem dari skema 3 segmentasi ini. Dari latar belakang diatas, penulis akan merancang interior Galeri Nasional Indonesia dengan konsep “Efficiency Supporting Facility”.