Penelitian ini menerangkan bagaimana majalah Tempo menyeleksi isu terhadap berita reklamasi teluk Jakarta, dan bagaimana penonjolan aspek yang ditampilkan oleh majalah Tempo mengenai pemberitaan reklamasi teluk Jakarta. Berita yang dianalisis adalah majalah Tempo edisi 23-29 Mei 2016. Berita yang membahas reklamasi teluk Jakarta terdapat pada laporan utama. Teori yang digunakan dlaam penelitian ini adalah teori komunikasi massa, media massa, bentuk media massa, jurnalisme politik, teori analisis framing dan konstruksi media. Analisis framing merupakan salah satu alternatif model analisis yang dapat mengungkapkan perbedaan media dalam mengungkapkan fakta. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif dan paradigma konstruktivis. Hasil penelitian ini menunjukan berita pada aspek hukum dan kontribusi tambahan, dimana kontribusi tambahan ini adalah bentuk suap yang dilakukan oleh pengembangan reklamasi, yaitu PT Podomoro Land, dan merupakan barter antara PT Podomoro Land dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Menurutnya kontribusi tambahan ini diperlukan demi mempercepat pembangunan. Namun keputusannya ini membuatnya terseret dalam pusaran kasus dugaan suap karena belum adanya dasar hukum yang jelas. Menurut dia, ketika sebuah peraturan tidak ada, pejabat boleh membuat kebijakan yang menjadi kewenangannya. Pakar hukum tata negara, Rafly Harun, mengatakan Basuki bisa dipidana jika berniat jahat pada keputusan ini.
Kata Kunci: Reklamasi, Analisis Framing Robert N. Entman, Komunikasi Massa,