Belakangan ini, selebriti Ask.fm atau biasa disebut dengan “selebask” seringkali mendapatkan bullying akibat dari konten yang mereka unggah di media sosial. Hal ini tentu menarik untuk dikaji lebih dalam karena dunia virtual dan dunia real tentu memiliki aturan yang berbeda dalam membentuk citra. Penelitian ini fokus pada bagaimana Selebask di panggung depan, panggung tengah dan panggung belakang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Pengelolaan Kesan yang Selebask bentuk di media sosial Ask.fm.
Penelitian ini menggunakan kajian Impression Management milik Erving Goffman dan dilihat dari prespektif dramaturgis yaitu aspek panggung depan, panggung tengah dan panggung belakang layaknya panggung teater.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan Dramaturgi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa setiap Selebask melakukan Pengelolaan Kesan sesuai dengan yang mereka inginkan untuk menghasilkan citra yang baik dihadapan publik. Dengan mengetahui Pengelolaan Kesan pada Selebask diharapkan agar pengguna media sosial dapat melakukan pengelolaan kesan dengan baik agar menghindari pandangan negatif dari khalayak umum.