ABSTRAK
Kesuksesan perusahaan mampu diraih dengan manajemen yang baik, yaitu manajemen yang mampu mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) perusahaan dengan memperoleh laba yang maksimal karena pada dasarnya tujuan perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran para pemiliknya dan harga pasar sahamnya.
Going concern adalah asumsi dalam akuntansi yang memperkirakan suatu entitas bisnis akan berlanjut dalam jangka waktu panjang dan tidak akan dilikuidasi dalam jangka waktu pendek. Prediksi kelangsungan usaha suatu entitas yang tertuang dalam opini audit modifikasi going concern menjadi perhatian utama bagi auditor dan shareholder. Ketika kondisi ekonomi merupakan sesuatu yang tidak pasti, para investor mengharapkan auditor memberikan early warning akan kegagalan keuangan perusahaan dan opini audit yang dikeluarkan oleh auditor atas laporan keuangan menjadi salah satu pertimbangan bagi investor dalam mengambil keputusan berinvestasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerimaan opini audit modifikasi going concern melalui beberapa faktor yaitu,kualitas audit dan financial distress. Populasi penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate yang mengalami kerugian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2015. Sebanyak 7 sampel diperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling. Dalam menganalisis pengaruh antara variabel independen dan dependen digunakan analisis regresi logistik.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Deskritif dan Verikatif. Penelitian dimaksudkan untuk memperoleh gambaran atau deskripsi mengenai pengaruh kualitas audit dan financial distress terhadap penerimaan opini audit modifikasi going concern.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variable kualitas audit dan financial distress berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit modifikasi going concern. Secara parsial variabel kualitas audit tidak berpengaruh signifikan. Secara parsial variabel financial distress berpengaruh signifikan.
Kata Kunci: Opini audit modifikasi going concern, kualitas audit, dan financial distress