Sampah merupakan salah satu dampak kerusakan lingkungan yang tidak terlepas dari gaya hidup masyarakat. Jumlah sampah yang dapat tertangani oleh pemerintah masih sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah total sampah yang di hasilkan perhari. Namun di samping itu, terdapat juga beberapa masyarakat yang memperhatikan dampak pencemaran di lingkungan mereka. Kehadiran Bank Sampah Bersinar dengan para pendiri nya Pak John dan Bu Fifi sebagai ecopreneurs di sini sangat diperlukan untuk mendukung meningkatkan kualitas hidup, kesejahteraan sosial, dan membantu mengurangi dampak kerusakan lingkungan. Namun jumlah ecopreneurs saat ini tidak sebanding dengan pertumbuhan kerusakan lingkungan.
Adapun pertanyaan penelitian ini sebagai berikut: (1) Bagaimana penerapan green value terhadap pelaku bisnis ecopreneur pada Bank Sampah Bersinar? (2) Bagaimana pemahaman pelaku bisnis ecopreneur pada Bank Sampah Bersinar terhadap gap in market? (3) Bagaimana penerapan make a living pelaku bisnis ecopreneur pada Bank Sampah Bersinar terhadap? (4) Bagaimana pemahaman pelaku bisnis ecopreneur pada Bank Sampah Bersinar terhadap be own boss? (5) Bagaimana pemahaman pelaku bisnis ecopreneur pada Bank Sampah Bersinar terhadap passion?
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mendeskripsikan dan menggambarkan realita empirik di balik fenomena secara mendalam, rinci dan tuntas. Populasi dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara semi struktur pada para pelaku ecopreneur di Bank Sampah Bersinar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat kesesuaian antara tujuan penelitian dengan teori yang digunakan. Dari faktor-faktor motivasi ecopreneur berupa green values, gap in the market, make a living, be their own boss, dan passion, itu menunjukan hasil yang valid dari kedua narasumber.
Kata kunci: sampah, motivasi, kualitatif, bank sampah, ecopreneur