Membangun Pariwisata dari bawah

Janianton Damanik

Informasi Dasar

16.01.817
338.479 1
Buku - Circulation (Dapat Dipinjam)
8b

Terminologi desa wisata (tourism village) jarang ditemukan di dalam literature. Para ahli mengakui kebingungan mengartikannya dengan mengaitkan sejumlah aktivitas pariwisata yang berkembang di daerah pedesaan (Parekh, 2010; Page dan Getz, 1997:4). Desa wisata dapat diartikan sebagai desa secara sengaja dibangun – atau secara alami memiliki kemampuan – untuk menarik kunjungan wisatawan karena ketersediaan potensi atraksi alam dan budayanya. Konsep yang digunakan perencana pembangunan pariwisata pedesaan di Indonesia adalah bahwa desa wisata merupakan “bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tradisi setempat” (Republik Indonesia, 2009) Definisi operasional ini digunakan sebagai basis kebijakan pengembangan pariwisata perdesaan di Indonesia. Oleh sebab itu di dalam tulisan ini terminologi desa wisata dimaknai sama dengan pariwisata perdesaan (rural tourism).

Dibandingkan dengan konsep desa wisata, konsep pariwisata perdesaan sendiri lebih sering ditemukan di dalam berbagai publikasi ilmiah (Youell, 1996;Page dan Getz, 1997;Kuvacic, et.al, 2010; Chuang, 2010). Namun demikian secara subtansial tidak terlihat perbedaan yang siginifkan antar keduanya. Chuang (2010:1313) dan Kuvacic, et.al, (2010: 1648) merangkum pendapat beberapa ahli dan lalu memaknai pariwisata perdesaan dengan menunjukkan suatu lingkungan geografis tempat terjadi/berlangsungnya aktivitas pariwisata dan karakteristik asli berupa budaya tradisional, budaya pertanian, lanskap pedalaman dan gaya hidup sederhana. Konteks ruang (space) menjadi penting untuk memosisikan aktivitas dan implikasi perkembangan pariwisata perdesaan. Ahli lain mengartikan “rural tourism is one of the forms of sustainable development that through promoting productivity in rural zones, brings about employment, income distribution, preservation of village environment and lokal culture, raising host community’s participation and presenting appreciate methods to conform beliefs and traditional values with new circumstances” Youell (1996: 136). Rural tourism adalah bentuk alternative pariwisata yang mampu menyumbang perubahan-perubahan positif terhadap sumberdaya social, ekonomi dan budaya di daerah perdesaaan.

Subjek

HOSPITALITY MANAGEMENT
 

Katalog

Membangun Pariwisata dari bawah
978-602-386-010-4
xiii, 204p.: il.; 23cm+ index
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 1.000
Ya

Pengarang

Janianton Damanik
Organisasi
-
-

Penerbit

Gadjah Mada University Press
Yogyakarta
2015

Koleksi

Kompetensi

  • BAH4U4 - STRATEGI BISNIS PARIWISATA
  • DHH1B2 - PENGANTAR ILMU PARIWISATA
  • IEH3N2 - PRAKTIKUM PERANCANGAN BISNIS DAN FASILITAS INDUSTRI
  • IEH4G2 - PERANCANGAN PROSES BISNIS
  • IEH4CC3 - PERANCANGAN PROSES BISNIS LANJUT
  • IEH4EF3 - SISTEM BISNIS RETAIL
  • IEH4GB5 - PENGEMBANGAN INISIATIF BISNIS
  • IEI5F3 - PERANCANGAN PROSES BISNIS
  • IEI443 - PENGEMBANGAN INISIATIF BISNIS

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini