ABSTRAK
PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI) merupakan perusahaan pertama dan satu – satunya di Indonesia yang beroperasi di bidang industri persawat terbang. Salah satu usaha PT. DI yaitu memiliki kerja sama dalam memproduksi komponen pesawat terbang dengan perusahaan Spirit AeroSystems Europe yang diberi nama Program Spirit. Untuk mengerjakan komponen pesawat tersebut diperlukan cutting tools.
Pada penelitian terdahulu dilakukan perhitungan pengendalian persediaan cutting tools bersifat probabilistik dengan melakukan perhitungan lot sizing, yaitu min-max level, metode Q dan metode P pada persediaan cutting tools di PT. Dirgantara Indonesia. Namun menurut penelitian saat ini dilakukan perhitungan pengendalian persediaan bersifat deterministik. Hal ini dikarenakan cutting tools perencanaan permintaannya setiap tahun konstan maka kebutuhannya (pemakaiannya) sama. Sehingga dalam perencanaannya dalam kasus ini dapat dikatakan permintaan cutting tools di PT. Dirgantara Indonesia bersifat deterministik.
Permasalahan yang terjadi di PT. DI adalah adanya overstock pada persediaan cutting tools. Maka dalam penelitian akan dilakukan optimasi pengendalian persediaan dengan metode joint replenishment.
Setelah diterapkan metode joint replenishment maka dapat diperoleh hasil kuantitas pemesanan optimal sebesar 102 pcs untuk slot drill short diameter 16 dan 304 pcs untuk slot drill short diameter 25. Pemesanan tersebut dilakukan setiap inteval 15 hari sehingga diperoleh efisiensi penghematan biaya kedua cutting tools sebesar 6,18%. Dari perhitungan sensitivitas, variabel pemakaian (permintaan) merupakan variabel paling berpengaruh terhadap perubahan total inventory cost.
Kata Kunci : Persediaan, Joint Replenishment, EOQ, Klasifikasi ABC