PT XYZ merupakan sebuah perusahaan Third Party Logistic yang menangani barang jadi (finished good) yang dimiliki oleh PT ABC. PT XYZ membagi gudang menjadi dua kategori, yaitu bagian non-food dan bagian food. Pada kondisi eksisting, terdapat delay pada pada aktivitas put away dan picking. Kontribusi delay terbesar pada aktivitas put away terjadi pada aktivitas put away searching. Sedangkan, kontribusi delay terbesar pada aktivitas picking terjadi aktivitas picking searching. Agar memperoleh aktivitas gudang yang optimal, maka usulan yang dilakukan yaitu pengalokasian produk dengan melakukan klasifikasi berdasarkan karakteristik dan kecepatan setiap produk serta melakukan penataan dan penyusunan jumlah produk pada setiap slot di setiap rak pada gudang berdasarkan waktu picking terpendek. Langkah terakhir adalah menentukan routing method untuk memperoleh waktu picking terpendek. Hasil perbaikan yang telah dilakukan, akan dikemas dalam Warehouse Management System (WMS) yang terintegrasi dengan pick to light system.
Langkah awal yang dilakukan yaitu memetakan seluruh aliran informasi dan aktivitas gudang dengan menggunakan Value Stream Mapping (VSM) dan Process Activity Mapping (PAM). Sehingga diketahui bahwa waktu non value added terbesar terjadi pada aktivitas searching, baik pada aktivitas put away maupun picking. Penyebab terjadinya searching adalah gudang tidak memiliki alokasi penyimpanan Alokasi berdasarkan karakteristik kecepatan pergerakan produk dengan menggunakan analisis FSN. Setelah itu, dilakukannya proses slotting berdasarkan empat variabel yaitu horizontal travel time, vertikal travel time, picking time, double handling time. Langkah akhir pengalokasian produk adalah membuat zonafikasi berdasarkan ZABRLS (Zone, Aisle, Bay, Row, Level, Slot). Dari zonafikasi tersebut, kemudian akan dibuat barcode yang terintegrasi dengan WMS. Langkah selanjutnya yaitu, penentuan routing methode. Penentuan routing method diawali dengan menentukan sample titik picking menggunakan simulasi Monte Carlo. Titik picking yang terpilih akan dilakukan optimasi rute menggunakan Algoritma Genetika sehingga akan meminimasi waktu traveling.
Hasil usulan perbaikan pada aktivitas storage (put away) dan aktivitas picking digambarkan dengan future state mapping, menghasilkan perubahan waktu proses menjadi 401,8 dengan dengan nilai value added time sebesar 312,81 detik (77,59%).