Setelah dikeluarkannya PP No. 71 tahun 2010, pemerintah khususnya pemerintah daerah wajib menerapkan SAP berbasis akrual selambat-lambatnya 5 tahun, yaitu tahun 2015. Namun, hingga saat ini masih ada instansi yang belum melaksanakan sepenuhnya. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi kesiapan pemerintah dalam menerapkan SAP berbasis akrual.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kualitas SDM, perangkat pendukung, gaya kepemimpinan, dan implementasi SAP berbasis akrual pada Pemerintah Kota Bandung serta mengetahui pengaruh kualitas SDM, perangkat pendukung, dan gaya kepemimpinan terhadap implementasi SAP berbasis akrual pada Pemerintah Kota Bandung, baik secara parsial maupun simultan.
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda. Sebanyak 23 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ditetapkan sebagai populasi. Dengan menggunakan sampling sensus diperoleh sampel sebanyak 138 orang di seluruh personil bagian keuangan, yaitu kepala sub-bagian beserta staf keuangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualitas SDM dan Perangkat Pendukung secara parsial berpengaruh signifikan dengan arah yang positif, sedangkan Gaya Kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap Implementasi SAP Berbasis Akrual pada Pemerintah Kota Bandung. Namun, secara simultan Kualitas SDM, Perangkat Pendukung, dan Gaya Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap Implementasi SAP Berbasis Akrual pada Pemerintah Kota Bandung.
Penelitian ini memiliki implikasi yang kuat bagi pemerintah. Hal ini dapat membantu instansi menyiapkan dan mengembangkan personil melalui sosialisasi dan pelatihan intensif, sehingga memiliki kompetensi sebagai pelaksana SAP berbasis akrual pada Pemerintah Kota Bandung.