Algoritma congestion control adalah algoritma yang bekerja untuk mencegah dan menangani terjadinya congestion. Algoritma congestion control saat ini sudah menjadi keperluan jaringan datacenter. Dengan adanya algoritma congestion control dapat menangani adanya masalah yang ada pada datacenter diantaranya adalah adanya incast, queue buildup, dan buffre presure. Dengan mencegah adanya masalah tersebut akan berdampak pada performansi jaringan tersebut, sehingga memberikan nilai throughput yang tingi, nilai delay, jitter dan packet loss yang rendah. Dari adanya masalah tersebut maka pada [2] diusulkanlah algoritma congestion control untuk jaringan datacenter diantaranya adalah algoritma datacenter TCP (DCTCP) dan Deadline-Aware Datacenter (D²TCP) [1].
Pada tugas akhir ini dilakukan pengimplementasian algoritma datacenter TCP (DCTCP) dan Deadline-Aware Datacenter (D²TCP) berdasarkan karateristik perubahan bandwidth, jumlah server, dan simulasi pada topologi datacenter real menggunakan network simulator 2. Setelah melakukan simulasi dilakukan analisis dari hasil simulasi yang telah dilakukan dari paramater pengujian yang telah ditentukan yaitu throughput, delay, jitter dan packet loss.
Hasil pengujian meunjukkan bahwa performa dari D²TCP lebih unggul dibandingkan dengan DCTCP. Kedua protokol tersebut mengalami peningkatan delay, jitter, dan packet loss pada kondisi bertambahnya jumlah server. Peningkatan nilai delay, jitter dan packet loss juga terjadi pada penurunan besar bandwidth, namun hasil pengujian pada skenario perubahan besar bandwidth pada perbandingan bandwidth satu banding empat menunjukkan packet loss yang meningkat yang berbanding terbalik dengan nilai delay, dan jitter. Peningkatan optimasi D²TCP juga ditunjukkan pada simulasi berdasarkan pada topologi datacenter real, dengan memberikan nilai throughput yang lebih tinggi, dan nilai delay, jitter dan packet loss yang lebih rendah.
Kata Kunci: congestion control, datacenter, DCTCP , dan D²TCP.