OPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE SUBSISTEM KRITIS MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN SPARE PART MENGGUNAKAN METODE ASSURANCE LEVEL DI UNIT 15 RCC PT PERTAMINA UP VI BALONGAN

B TEJO KUSUMO

Informasi Dasar

16.04.1105
658.202
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Unit RCC PT Pertamina UP VI Balongan melakukan proses kilang minyak tingkat lanjut (Secondary processing) untuk mendapatkan added value dengan kapasitas terpasang 83.000 BPSD. Proses di unit RCC dilakukan dengan cara perengkahan memakai katalis dengan temperatur dan tekanan yang tinggi. Sehingga dapat berisiko dan membahayakan operator maupun lingkungan sekitar. Untuk itu dibutuhkan kebijakan perawatan efektif dan efisien. Kebijakan perawatan eksisting yang belum efektif dan efisien terlihat dari frekuensi kerusakan komponen yang tinggi. Metode Reliability Centered Maintenance digunakan untuk melakukan perancangan kegiatan perawatan secara optimal dengan bertujuan menghasilkan kegiatan perawatan yang efektif dan efisien. Efektif berdasarkan kesesuaian kegiatan perawatan dengan karakterisitik kerusakan, sedangkan efisien berdasarkan total biaya yang dikeluarkan. Untuk mendukung kegiatan preventive maintenance yang optimal diperlukan perhitungan kebutuhan spare parts dengan menjamin ketersediaan spare parts sesuai umur pemakaiannya. Pada hasil pengolahan data di unit RCC dipilih Reactor-regenerator System sebagai sistem kritis yang memiliki 33 equipment. Selanjutnya dipilih 19 equipment kritis kemudian diperoleh empat subsistem yang memiliki equipment kritis, yaitu Catalyst Handling System, Steam Controlling, Catalyst Cooler, dan Regenerator Air System. Dari equipment kritis tersebut dilakukan kebijakan preventive maintenance dengan jenis kegiatan perawatan Scheduled On Condition Task sebanyak 34 kegiatan perawatan, Scheduled Restoration Task sebanyak tujuh kegiatan perawatan, dan Scheduled Discard Task sebanyak lima kegiatan perawatan. Dan interval perawatan dari 1.440 jam sampai 6.382,98 jam. Dari hasil kebijakan dan interval perawatan tersebut dapat diperoleh jumlah biaya perawatan setiap tahun sebesar Rp. 1.746.176.131. Dari 19 equipment tersebut terdapat 43 komponen yang dihitung jumlah kebutuhan spare part diantaranya 37 spare part non-repairable dan empat spare part repairable dengan jumlah kebutuhan satu sampai 22 buah spare part. Kata Kunci: Reliability Centered Maintenance, Spare Part, Preventive Maintenance

Subjek

MAINTENANCE MANAGEMENT
 

Katalog

OPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE SUBSISTEM KRITIS MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN SPARE PART MENGGUNAKAN METODE ASSURANCE LEVEL DI UNIT 15 RCC PT PERTAMINA UP VI BALONGAN
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

B TEJO KUSUMO
Perorangan
Rohmat Saedudin, Fransiskus Tatas Dwi Atmaji
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2016

Koleksi

Kompetensi

  • IEH3H2 - MANAJEMEN PEMASARAN
  • IEI3B2 - MANAJEMEN PEMASARAN

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini