Bisnis utama PT. PLN (Persero) adalah menyediakan dan memasok listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. PLN membagi wilayah kerja menjadi unit-unit yang tersebar di seluruh Indonesia. Wilayah Jawa Barat dipegang oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat (PLN DJB). Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang diberi mandat oleh Undang-undang untuk menyediakan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup (availability) dengan mutu (quality) dan keandalan (reliability) yang memadai serta pada harga yang terjangkau (efficiency), maka PLN DJB membutuhkan sistem informasi yang didukung oleh infrastruktur teknologi yang memadai. Selain itu, dengan adanya kebijakan pemerintah terkait akuntansi dan tata kelola TI untuk BUMN menjadi salah satu tantangan dalam menyelaraskan strategi bisnis dan strategi TI sesuai dengan kebutuhan dari PLN DJB.
Enterprise architecture merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelaraskan strategi bisnis dan strategi TI yang dirancang sesuai dengan kebutuhan bisnis. TOGAF ADM adalah salah satu framework yang dapat dijadikan acuan dalam membangun enterprise architecture. Tahapan dalam framework TOGAF ADM ada 9 tahapan. Namun, tahapan yang dipakai pada penelitian ini hanya meliputi 6 fase yaitu fase preliminary, fase Architecture Vision, fase Business Architecture, fase Information System Architecture, fase Technology Architecture, dan fase Opportunities and Solution.
Adapun output dari penelitian ini yaitu blueprint Arsitektur Bisnis, Data, Aplikasi, dan Teknologi. Setelah mendapat blueprint, maka dapat dibuat Roadmap Pengembangan TI pada PLN DJB. Diharapkan, dengan adanya perancangan Enterprise Architecture (EA) pada Bidang Perencanaan dan Bidang Keuangan di PLN DJB dapat membantu perusahaan guna menciptakan keunggulan kompetitif melalui TI. Manfaat lain yang didapat yaitu mengatasi beberapa masalah yang terjadi di PLN DJB.
Kata Kunci: Enterprise Architecture, TOGAF ADM, Perusahaan Energi