Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh pertumbuhan penjualan dan book tax differences terhadap persistensi laba yang berhubungan dengan meningkatnya peningkatan kendaraan serta diikuti dengan peningkatan tingkat penjualan pada perusahaan yang terdaftar dalam subsektor otomotif seharusnya menghasilkan laba yang persisten. Selain pertumbuhan penjualan terdapat faktor lain yang menentukan tingkat persistensi laba dan salah satu isu yang berkembang adalah book-tax differences. Melalui penelitian ini akan dilakukan pengukuran pada rasio pertumbuhan penjualan, rasio book-tax differences yang terbagi atas rasio perbedaan permanen dan perbedaan temporer dan rasio persistensi laba. Selain itu penelitian ini akan meng evaluasi pengaruh variabel pertumbuhan penjualan, perbedaan permanen dan perbedaan temporer terhadap persistensi laba pada perushaan sub sector otomotif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi data yang bersumber pada laporan keuangan yang telah diaudit dan dipublikasikan melalui Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan pengumpulan sampel menggunakan teknik purposive sampling didapatkan Jumlah sampel dari penelitian ini sebanyak 9 perusahaan pada subsektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode tahun 2010-2014. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan software Eviews 8.0, secara simultan variabel independen yang terbagi ataspertumbuhan penjualan dan book-tax differences (Perbedaan permanen dan temporer) tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap persistensi laba. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, didapatkan hasil yang menunjukkan variabel pertumbuhan penjualan (PTPJ) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persistensi laba (PRLB). Sedangkan
variabel book-tax differences yang diproksikan oleh perbedaan permanen (BTDP) dan perbedaan temporer (BTDT) tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap persistensi laba (PRLB).
Berdasarkan hasil penelitian, untuk dapat menjaga tingkat persistensi laba, perusahaan subsektor otomotif harus menjaga tingkat penjualan. Hal ini dikarenakan pentingnya peran penjualan dalam menghasilkan laba. Selain itu perusahaan juga harus mememperhatikan kebijakan-kebijakan perpajakan terutama pada item perbedaan permanen karena apabila terjadi kesalahan dalam melakukan perencanaan pajak terkait perbedaan permanen, kesalahan tersebut tidak dapat dikoreksi
kembali dan beresiko menyebabkan laba tidak persisten