Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) merupakan bentuk integrasi ekonomi antara negara-negara anggota ASEAN yang sudah dilaksanakan pada tahun 2015. Salah satu program pembangunan ekonomi adalah pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian nasional, penyedia lapangan kerja terbesar, serta kontribusinya dalam kegiatan ekonomi negara. Namun , UMKM menghadapi banyak masalah baik masalah keuangan dan non keuangan. Mengingat betapa pentingnya peran UMKM, sehingga diperlukan strategi untuk mengembangkan UMKM menjadi lebih berkembang.
Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan strategi usaha UMKM di Sentra Industri Septu Cibaduyut. Formulasi strategi dilakukan menggunakan tiga tahap perumusan strategi. Tahap pertama menggunakan Matriks EFE dan IFE yang dikombinasikan dengan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan bobot pada Matriks EFE dan IFE, tahap kedua menggunakan Matriks SWOT, sedangkan tahap ketiga untuk pengambilan keputusan digunakan Matriks QSPM. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi literatur.
Hasil penelitian menunjukan Skor Matriks EFE sebesar 2,967, dan skor Matriks IFE sebesar 2,369, sehingga posisi Sentra Industri Sepatu Cibaduyut pada diagram analisis SWOT berada pada diagram 3, yaitu turn around strategi. Strategi yang menjadi prioritas utama berdasarkan evaluasi dengan Matriks QSPM adalah dengan menciptakan aplikasi untuk ajang unjuk produk para pelaku usaha sekaligus dikomersialisasikan dengan berbasis online khususnya berbasis aplikasi.
Kata Kunci: EFE, IFE, AHP, SWOT, QSPM, UMKM