PENGUKURAN RISIKO UNTUK PERBANKAN PEMERINTAH INDONESIA MENGGUNAKAN VALUE AT RISK DENGAN ARMA DAN GARCH BERBASIS BASEL III (Studi Kasus pada perusahaan BUMN bidang Perbankan yang Go Public Periode Oktober 2013 – Mei 2015)

NOVAL SAPUTRA

Informasi Dasar

16.04.746
332
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, maupun simpanan lain dan menyalurkan kembali dalam bentuk kredit. Dalam dunia investasi dikenal adanya hubungan kuat antara risiko dan imbal hasil. Krisis keuangan global membawa pengaruh signifikan terhadap risiko kredit. The Basel III pertama kali dipublikasikan pada desember 2009 termasuk model risiko biaya modal yang baru terhadap volatilitas ‘VaR’ baru untuk biaya modal yang cukup dan layak. Volatilitas hitung yang diterapkan untuk menghitung VaR adalah ARMA dan GARCH. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur seberapa baik model VaR Bank BUMN di Indonesia menghadapi risiko dengan perbandingan nilai VaR dengan Internal Model Bank BUMN berbasis BASEL III. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan purposive sampling. Sampel dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria berikut Perusahaan BUMN perbankan yang go public di BEI pada tahun 2013-2015 dan Memiliki Annual Report dan Financial Report yang terpublikasi berkala dari tahun periode 2013-2015 secara lengkap. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software MatLab. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan metode volatilitas ARMA dan GARCH. Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat diketahui tingkat VaR masing masing bank BUMN dan nilai internal model masing masing bank BUMN. Dimana Bank Mandiri nilai VaR adalah 0,05 dan internal model k=6,5 adalah 0,87 dan k=3,5 adalah 0,57. Bank BNI nilai VaR adalah 1,3 dan internal model k=6,5 adalah 2,5 dan k=3,5 adalah 0,7. Bank BRI nilai VaR adalah 0,29 dan internal model k=6,5 adalah 0,86 dan k=3,5 adalah 0,58. Bank BTN nilai VaR adalah 0,06 dan internal model k=6,5 adalah 0,99 dan k=3,5 adalah 0,61. Berdasarkan hal tersebut model VaR masing masing bank BUMN berdasarkan BASEL III dikategorikan baik. Berdasarkan hasil penelitian, untuk menghadapi risiko, Bank BUMN di Indonesia bisa menggunakan VaR sebagai salah satu metode pengukuran risiko. Bank diharapkan senantiasa mengelola kinerja perusahaannya terutama tingkat pengembalian harga saham, nilai Value at Risk serta permodalan perusahaannya.

Kata kunci: Bank, Risiko, Basel III, VaR, Internal Model.

Subjek

Finacial Management
 

Katalog

PENGUKURAN RISIKO UNTUK PERBANKAN PEMERINTAH INDONESIA MENGGUNAKAN VALUE AT RISK DENGAN ARMA DAN GARCH BERBASIS BASEL III (Studi Kasus pada perusahaan BUMN bidang Perbankan yang Go Public Periode Oktober 2013 – Mei 2015)
 
 
 

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

NOVAL SAPUTRA
Perorangan
NORA AMELDA RIZAL
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung (Kab.)
2016

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini