Waktu adalah modal, waktu adalah kehidupan, jika seorang Muslim tidak memanfaatkan modal ini dengan sebaik-baiknya, maka ia akan merugi. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Bentuk penyia-penyiaan terbesar (yang banyak dilakukan oleh manusia pent) yaitu ada dua dan keduanya merupakan pokok segala penyia-nyiaan; pertama menyia-nyiakan hatu dan kedua menyia-nyiakan waktu.”
Buku ini membahas tentang pentingnya waktu dalam kehidupan seorang Mukmin. Bagaimana ia mengatur waktunya? Apa sebab-sebab waktu terbuang dengan sia-sia? Bagaimana ia memperbaiki keadaannya? Bagaimana ia memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya agar menjadi orang yang beruntung?
Buku Waktumu Dihabiskan Untuk Apa ini membahas tentang pentingnya waktu dalam kehidupan seorang Mukmin. Waktu adalah modal paling utama untuk menggapai surga. Ketika seorang memanfaatkan waktunya untuk kegiatan yang bermanfaat, baik dalam perkara dunia dan akhirat, maka dia akan semakin dekat dengan cita-cita utamanya, yaitu masuk Surga. Sebaliknya, jika dia memanfaatkan waktunya untuk keburukan dan kegiatan yang sia-sia, maka dia akan semakin jauh dari cita-citanya tersebut.
Saudaraku, waktu yang Allah berikan kepada kita merupakan nikmat yang sangat agung sebagaimana dituturkan dalam buku Waktumu Dihabiskan Untuk Apa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada dua buah nikmat yang kebanyakan manusia terpedaya karena tidak bisa menggunakan keduanya dengan baik, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari). Hasan al-Bashri rahimahullah mengatakan, “Hai anak Adam, sesungguhnya kamu adalah kumpulan perjalanan hari. Setiap kali hari berlalu maka lenyaplah sebagian dari dirimu.” Ada orang yang mengatakan, “Waktu bagaikan pedang, kalau kamu tidak menebasnya -dengan kebaikan- maka dia akan menebasmu -dengan keburukan-.”
Waktu adalah kehidupan. Jika seorang Muslim tidak memanfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya, maka ia akan merugi seperti yang dijelaskan dalam buku Waktumu Dihabiskan Untuk Apa. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Bentuk penyia-penyiaan terbesar (yang banyak dilakukan oleh manusia) yaitu ada dua dan keduanya merupakan pokok segala penyia-nyiaan; pertama menyia-nyiakan hati dan kedua menyia-nyiakan waktu.”
Mudah-mudahan buku Waktumu Dihabiskan Untuk Apa ini bermanfaat bagi kaum muslimin dan berperan serta dalam memberikan semangat agar seorang muslim mencintai waktunya dan menggunakannya untuk meraih keridhaan dan pahala dari Allah Ta’ala. Selamat membaca.