Dalam era persaingan usaha yang semakin ketat dan dinamis, sistem informasi memiliki peranan strategis dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Salah satu caranya adalah dengan mengintegrasikan sistem informasi dalam bentuk Entreprise Resource Planning (ERP). Akan tetapi, perusahaan banyak yang gagal dalam mengimplementasikan sistem informasi, padahal implementasi sistem informasi merupakan investasi yang mahal dan mengeluarkan banyak sumber daya perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan berusaha untuk melakukan evaluasi atas implementasi sistem informasi yang mereka gunakan.
Untuk memenuhi kebutuhan bisnis atas kebutuhan alat ukur kesuksesan sistem informasi, para peneliti terus mengembangkan model pengukuran sistem informasi salah satunya yang dikembangkan oleh DeLone dan McLean. Berdasarkan hasil literatur review, diketahui bahwa model kesuksesan sistem informasi Delone dan McLean merupakan model yang tepat untuk mengukur kesuksesan sistem informasi, dimana kesuksesan sistem informasi diproksikan dengan kepuasan pemakai. Menurut Jogiyanto (2008:2), model DeLone dan McLean merupakan model yang parismoni yaitu sederhana dan valid.
Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 195 responden valid, dan pengolahan data dilakukan dengan bantuan tools SmartPLS 3.0. Pada penelitian ini, diketahui bahwa kepuasan pemakai sistem informasi Enterpirse Resources Planning (ERP) dalam model ini dapat dijelaskan oleh kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan sebesar 60,5% dengan urutan pengaruh dari yang paling besar adalah kualitas informasi (path 0,361), kualitas sistem (path 0,260) dan yang terakhir adalah variabel kualitas layanan (path 0,253). Selain itu, manfaat bersih dari implementasi sistem informasi Enterpirse Resources Planning (ERP), baik manfaat bagi individu sebagai pemakai maupun manfaat bagi perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel kepuasan pemakai sebesar 61,8%