Universitas Telkom merupakan perguruan tinggi di Indonesia dengan jumlah mahasiswa yang terus bertambah setiap tahunnya. Data jumlah mahasiswa yang di dapat dari BAA menunjukkan pada tahun ajaran 2013-2014 total mahasiswa sebanyak 19348 orang sedangkan pada tahun ajaran 2014-2015 sebanyak 23815 mahasiswa. Untuk memfasilitasi jumlah mahasiswa yang terus bertambah dibangunlah gedung perkuliahan umum yang bernama gedung Tokong Nanas (Telkom University Lecture Center). Penelitian yang dilakukan pada bulan April 2015 menunjukkan bahwa gedung Tokong Nanas sebagai pusat perkuliahan di Universitas Telkom belum ter-cover WiFi sehingga perlu adanya perancangan WiFi dalam bangunan tersebut.
Penelitian ini melakukan perhitungan capacity planning dan coverage planning untuk menentukan jari-jari sel, luas sel yang kemudian mendapatkan jumlah access point setiap lantai dalam gedung Tokong Nanas. Jumlah access point yang didapatkan, kemudian disimulasikan menggunakan simulator RPSv5.4 dengan parameter frekuensi 2.4 Ghz menggunakan model propagasi COST 231 Multiwall.
Informasi hasil simulasi penempatan access point yang dilakukan berupa grafik rata-rata coverage area, serta grafik nilai SIR pada perencanaan. Penelitian dilanjutkan dengan melakukan perhitungan dan analisis power link budget optik untuk mengetahui kelayakan transmisi optik dari sentral Sisfo sebagai pusat data ke gedung Tokong Nanas di setiap lantai.
Hasil yang didapat berdasarkan perhitungan capacity, coverage planning serta simulasi yang dilakukan berupa penambahan jumlah access point serta pergeseran letak access point agar seluruh area dapat ter-cover dengan baik. Penambahan jumlah access point terdapat pada lantai 1 sebanyak 3 access point, pada lantai 2 sebanyak 1 access point, serta lantai 10 sebanyak 2 access point. Pergeseraan penempatan access point dilakukan pada lantai 3 hingga lantai 9 untuk mendapatkan nilai rata-rata coverage area yang termasuk dalam kategori bagus. Hasil perhitungan daya terima optik yang dilakukan pada lintasan Sisfo ke gedung Tokong Nanas lantai 1 sebagai titik terminasi awal sebesar -5.179525 dBm. Sedangkan untuk hasil perhitungan dari gedung Tokong Nanas lantai 1 ke gedung Tokong Nanas lantai 10 zona A dengan panjang lintasan 0.06570 km mendapat nilai daya terima sebesar -5.0229950 dBm. Nilai daya terima ini merupakan nilai daya terima terkecil, namun masih berada pada sensitifitas perangkat yang bernilai antara -20 dBm hingga -3 dBm. Nilai ini menunjukkan bahwa lintasan optik dari sentral Sisfo ke gedung Tokong Nanas setiap lantai layak digunakan atau dalam kondisi baik.
Kata Kunci : access point, capacity planning, coverage planning, power link budget optik, WiFi