Sistem radio trunking secara umum merupakan grup sistem yang terdiri dari satu BTS atau lebih yang menggunakan beberapa frekuensi sehingga memungkinkan pembagian kanal untuk komunikasi diantara grup-grup yang diatur oleh Control Channel. Pada pembahasan performansi radio trunking terdapat dua aspek yang diperhatikan yaitu aspek coverage dan aspek capacity. Aspek coverage terdiri dari RSSI, BER serta DAQ sementara aspek capacity berhubungan dengan kanal trafik.
Pada pengukuran data lapangan didapatkan bahwa RSSI pada indoor dan outdoor sudah sesuai standar ETSI sebesar -113 dBm maupun standar Hytera DMR sebesar -117.5 dBm namun terjadi queuing pada waypoint 454 RSSI outdoor uplink. Pada pengukuran BER terdapat selisih 2% antara BER data sheet dengan BER pengukuran. Pada pengambilan data DAQ nilai yang didapatkan sudah memenuhi standar minimal DAQ yang dipersyaratkan yaitu 3.4. Hasil pengamatan kanal trafik pada tanggal 7 Oktober 2015 didapatkan bahwa 7 kanal trafik mampu mengakomodasi trafik komunikasi pada tanggal tersebut.
Berdasarkan data lapangan, terdapat 2 permasalahan yang harus diperbaiki yaitu BER yang berhubungan dengan coverage serta queuing yang berhubungan dengan capacity. Permasalahan BER tidak dapat dilakukan karena keterbatasan perangkat BER sehingga fokus analisis ditujukan pada permasalahan queuing. Berdasarkan analisis kanal trafik eksisting, didapatkan penerapan 10 kanal trafik mampu meminimalisir permasalahan queuing. Penerapan 10 kanal trafik mampu mengakomodasi 5.285 Erlang trafik dengan asumsi setiap user membangkitkan 0.050 Erlang dimana setiap user dapat melakukan 9 panggilan dengan durasi panggilan 21 s pada busy hours.
Kata kunci : DMR, Performansi, Perbaikan