Di tengah gempuran bangunan modern saat ini, gedung-gedung lama di Kota Bandung butuh perhatian lebih dari warga kota agar tetap berdiri tegak menghiasi Kota Bandung. Tak sedikit bangunan-bangunan lawas yang seharusnya dijaga, dirawat, dan dilestarikan itu telah dirombak atau bahkan dihancurkan karena tidak ada yang memperhatikan dan merawatnya lagi.
Padahal, bangunan-bangunan tersebut merupakan saksi sejarah kota Bandung dari masa ke masa. Oieh sebab itu, para periset di Pusat Data dan Riset (PDR) Harian Umum Pikiran Rakyat mengumpulkan informasi dan mengolah hasil data mengenai bangunan-bangunan tempo dulu yang ada di Kota Bandung ke dalam bentuk tulisan. Selain itu, Pikiran Rakyat juga mendokumentasikan bangunan-bangunan tempo dulu ini lewat sketsa hasil karya Unit Perwajahan Pikiran Rakyat. Tulisan dan sketsa yang dimuat di rubrik Linimasa setiap hari Minggu ini merupakan bentuk perhatian Pikiran Rakyat dalam melestarikan bangunan-bangunan tempo dulu Kota Bandung.
Periset dan Perwajahan Hanan Umum Pikiran Rakyat secara berkala mengumpulkan data gedung berseiarah di Kota Bandung dalam bentuk tulisan dan sketsa. Data tersebut kemudian dikompilasi dan dibuat ke dalam buku berjudul "Ngalingkung Bandung 1." Buku ini terasa istimewa karena selain menyajikan data dan tulisan, terdapat pula karya seni berupa sketsa sehingga masyarakat dapat menikmati keindahan bangunan-bangunan tersebut dengan cara yang berbeda. Tentu saja, kami berharap sumbangsih kecil dari Harian Umum Pikiran Rakyat ini bisa membuka hati para warga serta pemerintah kota Bandung untuk bersama-sarna menjaga bangunan-bangunan lama ini agar tidak tergerus oleh bangunan modern. Akhirul kalam, tidak ada gading yang tak retak, kami menyadari sepenuhnya bahwa buku ini masih banyak kekurangan. Untuk itu kami mohon maaf dengan segala kerendahan hati.