Kecelakaan kerja di banyak perusahaan, jujur diakui, banyak kali disebabkan oleh perilaku yang “serampangan” (perilaku tidak aman) atau praktik kerja yang tidak standar.
Tetapi, apakah jalan keluarnya cukup dengan mengatasi perilaku yang serampangan?
Dengan berkembangnya ilmu perilaku terapan, kajian keselamatan kerja saat ini menggali lebih dalam, bukan sebatas pada perilaku, melainkan apa yang menyebabkan
munculnya perilaku tersebut (penggerak perilaku).
Buku panduan wajib bagi setiap perusahaan ini mengulas keselamatan kerja dengan
pendekatan berbasis risiko yang disebut risk based behavioral safety. Keselamatan kerja
dengan itu harus dilihat dari sudut pandang ABC; A sebagai penggerak (activator), B
sebagai perilaku (behavior), dan C sebagai dampak yang muncul (consequences).
Untuk dapat bersaing di tengah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), inilah saat yang tepat bagi setiap perusahaan untuk mulai menerapkan risk based behavioral safety demi
mencapai keunggulan operasi yang menentukan keunggulan bisnis.