ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh variabel market-risk-premium yang diukur dengan Capital Asset Pricing Model, dan pengaruh variabel-variabel makro ekonomi di antaranya suku bunga SBI, inflasi, kurs, dan IHSG yang diukur dengan Arbitrage Pricing Theory, serta untuk menunjukkan perbandingan keakuratan antara CAPM dan APT dalam memprediksi return saham perusahaan di sektor industri barang konsumsi di BEI yang masuk dalam indeks LQ45 periode 2009-2014 yang diukur berdasarkan hasil perhitungan Mean Absolut Deviation (MAD) dan diuji dengan independent sample t-test.
Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari website resmi BEI, website resmi Bank Indonesia, dan yahoo finance. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling dan diperoleh lima sampel perusahaan. Selanjutnya, pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis linear sederhana, analisis linear berganda dengan bantuan software Eviews 7 serta independent sample t-test dengan bantuan software SPSS 16.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel market-risk-premium yang diukur dengan CAPM, dan variabel-variabel suku bunga SBI, inflasi, kurs, dan IHSG secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan dalam memprediksi return saham empat dari lima perusahaan sampel penelitian. Sedangkan hasil independent sample t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan akurasi yang signifikan antara CAPM dan APT. Berdasarkan hasil perhitungan nilai rata-rata MAD, CAPM lebih akurat dibandingkan APT.
Kata kunci : Capital Asset Pricing Model (CAPM), Arbitrage Pricing Theory (APT), return saham, market-risk-premium, industri barang konsumsi.