Berjalan dengan baik atau tidaknya sebuah organisasi sangat bergantung pada komunikasi yang terjadi antar bagian dari organisasi. Sebagai pusat kekuatan dan dinamisator dalam organisasi, pemimpin harus selalu berkomunikasi dengan semua pihak. Sebab, suksesnya pelaksanaan tugas-tugas kepemimpinan itu sebagian besar ditentukan oleh keterampilan pemimpin menjalin komunikasi dengan semua pihak yang ada kaitannya dengan kegiatan organisasi tersebut. Keberadaan dua pimpinan di PT Karya Prima Mandiri Abadi secara tidak langsung menghasilkan gaya komunikasi yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya komunikasi masing-masing pimpinan dan kelebihan serta kekurangan dari gaya komunikasi yang dimiliki masing-masing pimpinan. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data primer dikumpulkan melalui metode survey terhadap seluruh karyawan PT Karya Prima Mandiri Abadi yang berjumlah 31 orang dengan menggunakan sampling jenuh. Hasil penelitian menunjukan bahwa gaya komunikasi yang dimiliki oleh kedua pimpinan adalah gaya komunikasi assertive. Pimpinan A mememperoleh persentase skor sebesar 56% dengan kategori rendah untuk gaya komunikasi passive, 44% dengan kategori rendah untuk gaya komunikasi aggressive, dan 69% dengan kategori tinggi untuk gaya komunikasi assertive. Sedangkan pimpinan B memperoleh persentase skor sebesar 59% dengan kategori rendah untuk gaya komunikasi passive, 43% dengan kategori rendah untuk gaya komunikasi aggressive, dan 70% dengan kategori tinggi untuk gaya komunikasi assertive