Green Science pada prinsipnya adalah aplikasi paradigma berpikir ramah lingkungan ke dalam berbagai disiplin ilmu untuk mengembangkan kehidupan masyarakat yang ramah lingkungan.
Dalam bidang teknologi, aplikasi Green Science terutama difokuskan pada upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon atau gas yang dapat memproduksi efek rumah kaca, termasuk pengembangan teknologi energi terbarukan, teknologi produk kimia industri
Dunia ilmu pengetahuan dan industri harus bekerjasama dalam upaya mewujudkan budaya Green Science di muka bumi. Di sini, para stakeholders memberikan wacana untuk menunjang terwujudnya budaya Green Science di masyarakat guna menciptakan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
Dr. Martha Tilaar bersama
Dra. Liana Bratasida, M.Sc., Mantan Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup Bidang Lingkungan Global dan Tenaga Ahli Internasional Bidang Lingkungan Hidup dan Vrilly Natalia Rondonuwu, B.Sc., M.Min., Monitoring Expert at Integration for GIZ SUTIP,
Prof. Dr. Henry Alexis Rudolf Tilaar, M.Sc.Ed., Profesor Emeritus Universitas Negeri Jakarta,
Prof . Dr. der. Soz. Gumilar Rusliwa Somantri, Rektor Universitas Indonesia,
Dr. Ir. Listyani Wijayanti, Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Agro Industri dan Bioteknologi,
Martha Tilaar Innovation Center
Wong Lip Wih, B.Pharm., M.Sc., Ph.D.
Dr. rer.nat. Anna Setiadi Ranti, Apt.
Hefryan Handra, S.Si., Apt., M.Kes., M.Sc.
Suryaningsih, S.Si., M.Kes., M.Sc.
Fransiska Devi Junardy, M.App.Sc.
Dra. Amanda Katili Niode, Ph.D., Koordinator Divisi Komunikasi, Informasi dan Edukasi Dewan Nasional Perubahan Iklim dan Risa P. Praptono.
Sebagai Pioneers in Green Science memaparkan apa saja yang sudah dilakukan dalam rangka mewujudkan budaya Green Science di Indonesia.Bersama kita wujudkan bumi hijau lestari dan bebas polusi.