INI adalah sepenggal kisah tentang Qayyima, seorang pelukis muslimah berbakat yang harus menempuh kerasnya hidup. Sejak ditinggal pergi ibundanya setengah tahun lalu, ia harus mulai memahami banyak hal tentang kehidupan yang tersintesiskan dari nasihat dan kisah masa lalu. Ahwal itulah yang membuatnya kuat dalam menebus baktinya kepada ayah, ketiga adik, Islam, dan Allah—Tuhannya sendiri.
Kisah Qayyima sungguh sederhana: pagi bersekolah, sore berdagang lukisan, dan petang berbakti kepada ayahnya, malam ia habiskan dalam sujud panjangnya, dan melukis hingga terbit fajar; dan itu bukanlah alasan baginya untuk tetap menjadi seorang muslimah yang tak hanya salihah pribadinya, tapi juga mensalihkan sebanyak mungkin orang.
Meski banyak kepiluan, baginya, akhir dari segala hal akan selalu unik, karena di balik duka sedalam apa pun pasti akan ada bahagia yang beriring pada saat yang tepat, sehingga menimbulkan harmoni indah bertajuk kehidupan—serupa lukisan pada sebuah kanvas, tinggal siapakah yang akan melengkapinya dengan lukisan keridaan-Nya?