Plastik menjadi elemen tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern. Plastik bermanfaat dalam memudahkan hidup kita, namun juga membawa dampak berbahaya. Banyak masyarakat yang dengan sadar maupun tidak membuang sampah botol tidak pada tempatnya, tanpa berpikir dampak apa yang akan ditimbulkan dari perilaku mereka tersebut.
Berdasarkan data statistik yang ada, hanya dalam satu hari kota Bandung dapat menghasilkan sekitar 150 ton sampah plastik. Tahukah anda masing-masing botol plastik membutuhkan waktu antara lima ratus hingga seribu tahun untuk dapat terurai dengan sempurna di dalam tanah? Sejauh ini, penanganan yang paling sering dilakukan dalam penguraian limbah botol plastik ialah dengan cara dibakar. Selain dengan cara membakar sampah plastic, saat ini sudah banyak alternatif pengelolaan limbah botol plastik yang dilakukan demi menekan pertumbuhan jumlah limbah botol plastik yang sering digunakan oleh masyarakat setiap harinya; salah satunya adalah dengan memanfaatkan kembali limbah botol plastik sebagai produk yang memiliki nilai jual. Namun yang dapat kita lihat ialah teknik yang digunakan dalam proses pendaurulangan tersebut masih amat minim, sehingga produk yang dihasilkan menjadi monoton dan kurang menarik.
Limbah botol plastik juga telah dimanfaatkan menjadi produk fashion, seperti pada pameran palazore yang memanfaatkan limbah botol plastik menjadi aksesoris wanita. Michelle Merek juga menciptakan rancangan gaun pengantin yang terbuat dari lebih dua ribu botol plastic. Maka dari itu, ketika melihat potensi yang berkembang penulis ingin mengembangkan lebih lanjut penelitian tersebut sehingga diharapkan mampu menghasilkan luaran yang lebih baik dari yang sudah ada.