Biogas merupakan salah satu energi alternatif yang dikembangkan untuk ketersediaan energi di masa akan datang. Telah dilakukan rancang bangun reaktor anaerob untuk menghasilkan biogas dalam proses fermentasi yang dilengkapi sensor pendeteksi konsentrasi gas karbon monoksida dan filter zeolite sebagai treatment. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh performansi kinerja reaktor biogas anaerob berdasarkan parameter gas karbon monoksida dengan filter zeolite dan tanpa filter zeolite terhadap kemurnian biogas. Pada reaktor anaerob yang dikondisikan sebelum dan sesudah teradsorbsi filter zeolite, diisi campuran substrat kohe sapi dan limbah cair tahu dengan perbandingan volume 2:1 selama 15 hari. Hasil reaktor anaerob singlestage digunakan sebagai penghasil biogas dengan sistem reaktor fixed domed dan laju aliran substrat batch feeding. Hasil konsentrasi gas karbon monoksida pada reaktor mengalami penurunan perhari sebesar 2,6×10-4% (sebelum teradsorpsi) dan 2,05×10-4% (sesudah teradsorpsi) disebabkan kemampuan filter zeolite sebagai adsorben. Produksi gas metana meningkat secara signifikan dihari ke 9 sebesar 11,6896 % (sebelum teradsorpsi) dan sebesar 11,6910% (sesudah teradsorpsi). Rata-rata hasil gas metana sebelum teradsorpsi sebesar 10,7796%, sedangkan rata-rata gas metana setalah teradsorpsi sebesar 10,7824%. Perubahan konsentrasi gas karbon monoksida tidak mempengaruhi waktu retensi dan jumlah gas metana pada produktivitas biogas, tetapi berpengaruh pada kemurnian gas metana. Dari data tersebut menunjukkan hasil konsentrasi gas metana pada reaktor anaerob mengalami kemurnian setalah dilakukan proses adsorpsi menggunakan filter zeolite.
Kata Kunci – Biogas, Metana, Karbon Monoksida, Kohe Sapi, Limbah Cair Tahu.