Tanah merupakan sumber daya yang mempunyai peranan strategis dalam pembangunan perkotaan.
Maka diperlukan sumber informasi harga tanah yang dapat mendukung pengelolaannya. Distribusi
spasial harga tanah dapat diperoleh melalui pemodelan spasial. Penelitian ini bertujuan untuk
mengestimasi model harga tanah perkotaan kota Batam menggunakan pendekatan geostatistik. Titik
koordinat sampel sangat berpengaruh dalam mengestimasi harga tanah disebuah daerah. Adapun model
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu universal kriging dan model semivariogram yang digunakan
adalah model spherical. Sampel yang digunakan merupakan data dari Badan Pertanahan Nasional Kota
Batam pada tahun 2003 dengan jumlah data sampel 87 buah. Dari hasil perhitungan estimasi yang telah
dilakukan, model eksponensial memberikan hasil paling baik dibandingkan dengan ketiga model lainnya
yaitu model Gaussian, spherical dan linear . RMSE (Root Mean Square Error) untuk estimasi harga tanah
sampel memberikan nilai yang terkecil. Parameter yang digunakan model eksponensial yaitu nugget
effect 0.2, range 15 dan sill 0.5. Distribusi spasial harga tanah Kota Batam memperlihatkan harga
tertinggi terletak di pusat kota, yaitu daerah sekitar Batam Centre. Menjauhi pusat kota secara umum
harga tanah menurun dan mencapai nilai terendah. Berdasarkan percobaan yang dilakukan d iperoleh
informasi bahwa semakin kecil ukuran grid, tingkat penyebaran semakin tinggi mengakibatkan warna
dari peta kontur semakin jelas perbedaannya.
Kata kunci : harga tanah, geostatisk, universal kriging, semivariogram.