Teknologi informasi (TI) telah menjadi unsur penting dalam suatu
organisasi dan merupakan investasi yang menjadi salah satu pembuat nilai tambah
dan keuntungan kompetitif. TI perlu diatur agar dapat dimanfaatkan dengan baik.
Tindakan untuk mengatur TI disebut dengan tata kelola TI. Tata kelola TI yang
dijalankan dengan baik dapat membantu organisasi dalam upaya mencapai
tujuannya. Tata kelola TI itu sendiri memerlukan audit yang bertujuan untuk
mengevaluasi dan memastikan pemenuhannya ditinjau dari pendekatan objektif
dari suatu standar. Unit Community Development Centre (CDC) PT Telkom
merupakan salah satu organisasi yang mengimplementasikan tata kelola TI yaitu
dengan Sistem Informasi Manajemen Bina Lingkungan (SIM-BL) untuk
membantu merealisasikan sasaran dan mencapai tujuan mengenai pengelolaan dan
penyaluran dana bantuan sosial perusahaan kepada masyarakat melalui
pemanfaatan TI. Tata kelola TI dalam aplikasi SIM-BL memerlukan audit untuk
mengevaluasi, menilai kapabilitas, dan menyusun rekomendasi terhadap tata
kelola TI-nya karena unit aplikasi SIM-BL pada Unit CDC PT Telkom belum
pernah melakukan evaluasi terhadap tata kelola TI tersebut yang telah diterapkan
dari sisi kemajuan mencapai tujuan serta nilai tata kelola dan manajemen
teknologi informasi. Sehingga sampai saat ini unit CDC PT Telkom belum dapat
mengetahui sejauh mana manfaat dan dampak yang diperoleh dari penerapan TI
tersebut terhadap progresivitas pencapaian tujuan dikaitkan dengan pengelolaan
sistem informasi, apa yang menjadi kekurangan, serta apa tawaran solusinya.
Standar audit yang digunakan adalah Control Objectives for Information and
Related Technology (COBIT) 5. COBIT 5 merupakan framework yang
komprehensif dan bersifat holistik sehingga sesuai dengan SIM-BL yang berskala
enterprise dan menjalankan tata kelola TI yang sudah berjalan. Domain COBIT 5
yang dipilih adalah domain Deliver, Service, dan Support (DSS) yang fokus pada
penilaian pengiriman dan layanan teknologi informasi serta dukungannya
terhadap proses bisnis yang berlangsung termasuk pengelolaan masalah agar
keberlanjutan proses bisnis tetap terjaga serta bagaimana mengontrol proses
bisnis, mengevaluasi, dan merencanakan secara jangka panjang proses bisnis
kedepan. Hasilnya adalah Capability Level yang didapat secara keseluhan pada
SIM-BL Unit CDC PT Telkom adalah Level 4, yaitu Predictable Process, dan
Level target yang ingin dicapai adalah 5 yaitu Optimizing process, sehingga
berdasarkan analisis gap secara garis besar perlu adanya peningkatan Capability
Level dari kondisi existing dari sisi peningkatan aktivitas dengan rekomendasinya
yaitu memaksimalkan yang sudah berjalan baik dan melakukan inovasi dalam
aktivitas untuk mempercepat tercapainya tujuan
Kata kunci : audit tata kelola teknologi informasi, COBIT 5, domain DSS,
Capability Level, analisis gap, kondisi existing, rekomendasi